IBL

Tim nasional basket Indonesia U18 pulang dengan tangan hampa. Mereka harus pulang lebih awal karena tak berhasil memetik kemenangan di lima laga babak penyisihian pada turnamen FIBA Asia U18 2016 di Tehran, Iran.

Berbekal sepuluh pemain, tim asuhan kepala pelatih Ali Budimansyah tersebut tak berkutik menghadapi kerasnya persaingan di grup B. Indonesia langsung bertemu tuan rumah Iran di pertandingan pertama, akhirnya mereka kalah 40-106. Selanjutnya, Jepang yang sukses memetik kemenangan telak 113-54 atas tim Merah Putih. Di laga ketiga, Indonesia menjadi korban keganasan Lebanon dengan skor mencolok, 35-103.

Indonesia kemudian bertemu Kazakhstan di pertandingan keempat. Ini merupakan kesempatan bagi Juan Harsab Maulana dan kawan-kawan memetik kemenangan. Sebab Kazakhstan sama-sama menghuni dasar klasemen. Hanya saja, usaha Indonesia gagal. Kazakstan unggul 80-61 di akhir laga.

Pertandingan terakhir melawan Korea menjadi penutup penampilan Indonesia di ajang ini. Lagi-lagi Indonesia menyerah dari lawannya. Korea menang dengan skor 107-56.

Berkaca pada catatan statistik, Indonesia paling lemah dari segi akurasi (Field Goals). Indonesia hanya mencatatkan 25,6 persen. Namun, Indonesia punya akurasi tembakan tiga angka yang bagus (20,8 persen) dan akurasi tembakan bebas (57,7 persen). Dua catatan statistik ini mengungguli Kazahkstan. Hanya saja, tidak ditunjang dengan penguasaan paint area yang baik. Mereka sering kali kalah karena tidak mampu membendung second change point lawan.

Pada turnamen kali ini, Yudha Saputera menjadi pencetak poin terbanyak bagi Indonesia dengan catatan 10,0 poin (PPG), disusul Bagas Darmawan Hartono (7,2) dan Habib Titoaji (5,8). Sedangkan untuk urusan rebound, Patrick Nikolas memimpin dengan 6,8 rebound (RPG), lalu Abram Nathan (4,6) dan Nathanael Theophilus Sutrisno (4,6). Sementara itu untuk assist, Juan Harsab Maulana menempati urutan teratas dengan 1,4 assist per laga (APG).

Foto : FIBA.com

Komentar