IBL

Derrick Rose yang meredup beberapa tahun terakhir, malam ini bersinar kembali. Mantan MVP NBA 2011 yang berkutat dengan cedera ini akhirnya bisa membuktikan diri bahwa ia belum habis. Rose mencetak 50 poin saat Minnesota Timberwolves menang 128-125 atas Utah Jazz, Rabu malam, waktu Amerika Serikat.

Rose tidak hanya mencetak poin terbanyak sepanjang karirnya, tetapi poin ke-50 juga menjadi poin kemenangan Timberwolves. Rose di 13 detik terakhir memasukkan dua tembakan bebas yang membuat timnya menjauh dari kejaran Jazz. Rose juga mencetak empat rebound dan tujuh asis. Selain Rose, Karl-Anthony Towns menghasilkan 28 poin dan 19 rebound.

Poin tertinggi Rose di NBA dicetak tahun 2011. Ia mencetak 44 poin untuk Chicago Bulls di playoff. Sementara itu, Rose terakhir mencetak lebih dari 30 poin terakhir pada 18 January 2017 silam.

Penggemar NBA tentu sudah tahu betul cerita Derrick Rose. Ia menjadi MVP termuda dalam sejarah NBA. Namun setelah karir cemerlang itu, perjalanan karirnya terseok-seok. Bahkan Rose harus bertarung melawan cedera lutut yang dideritanya. Rose bagai kutu loncat yang berpindah-pindah tim. Berharap menemukan tim yang mau memakai jasanya meski dengan risiko cedera. Di usianya yang menginjak 30 tahun, kondisi fisiknya semakin menurun.

Timberwolves pada 8 Maret 2018 merekrutnya, termasuk Kepala Pelatih Tom Thibodeau, Jimmy Butler dan Taj Gibson. Di playoff NBA 2017-2018, Rose mencetak 14,2 PPG dalam 23,8 menit per pertandingan. Timberwolves saat itu kalah 1-4 dari Houston Rockets di babak pertama playoff. Pada 4 Juli 2018, Rose kembali dipinang oleh Timberwolves.

Saat ini, Rose memang masih dihantui cedera lutut. Namun dari waktu ke waktu, Rose menunjukkan perkembangan yang baik. Terutama saat dia mengubah cara bermainnya. Dia berhasil mengembalikan performanya.

"Selama dia sehat. Dia akan menjadi salah satu pemain terbaik di liga," kata Thibodeau berkomentar tentang penampilan Rose.(*)

Foto: nba.com

Komentar