IBL

Ketika Portland Trailblazers kehilangan empat pemain intinya di bursa free agency musim lalu, banyak pengamat yang menyangsikan kemampuan Portland untuk bertahan hingga babak playoff 2016 kelak. Meskipun Damian Lillard masih bertahan dan telah berkembang secara pesat, pesimisme tersebut masih saja menyebar luas, bahkan di kalangan para fans Portland sendiri.

Bak macan yang kehilangan taring, beberapa pengamat menempatkan Portland dalam jajaran tim yang akan masuk ke tahapan NBA draft lottery ketimbang berlaga di babak Playoff. Sebelum musim 2015-2016 berlangung, tekanan dan pesimisme bernyanyi nyaring di kota Portland.

Namun apa yang terjadi kini sungguh di luar dugaan, Portland yang kehilangan pemain terbaiknya, LaMarcus Aldridge, nyatanya masih mampu bermain dengan baik dan berhasil mengunci posisi 5 di klasemen wilayah Barat. Portland pun menantang Los Angeles Clippers dalam babak Playoff wilayah Barat 2016.

Banyak faktor yang menyebabkan stabilnya performa Portland musim ini. Selain faktor Damian Lillard, akuisisi beberapa pemain di bursa free agency serta bertahannya pelatih Terry Stotts juga membuat chemistry dan taktik tim Portland terjaga dengan baik. Namun, faktor paling berpengaruh nyatanya justru datang dari pemain yang pada dua musim lalu hanya menjadi "pesakitan" akibat cedera dan gagal bersaing dengan pemain lain. Ya, dia adalah C.J. McCollum.

Sebagai seorang pemain di Lehigh University, McCollum memiliki reputasi sebagai scorer tangguh yang memiliki banyak variasi gerakan. Gebrakan terbesar yang ia buat semasa kuliah adalah ketika CJ bersama timnya berhasil menumbangkan tim favorit juara Duke University yang diasuh oleh pelatih legendaris Mike ‘K’ Krzyzewski pada turnamen NCAA March Madness tahun 2013 silam. Pada pertandingan tersebut, ia menorehkan catatan 30 poin dan 6 assist.

Berlanjut ke karirnya di NBA, pemain yang juga gemar dengan kegiatan jurnalisme ini sempat keteteran di dua musim awalnya. Ia hanya menorehkan catatan 5,3 dan 6,8 poin per laga (PPG) dan hanya mendapatkan kesempatan bermain selama 14 menit per-pertandingan (ESPN). Namun ketika Portland harus kehilangan empat pemain intinya, termasuk Wesley Matthews yang merupakan starter di posisi shooting guard, CJ McCollum diangkat sebagai pemain inti dan sukses menjawab keraguan banyak pihak akan reputasinya sebagai seorang scorer ulung.

“Aku tahu bahwa aku akan menjadi pemain yang dapat memberi dampak positif bagi tim ini. … hanya masalahnya, aku tak tahu kapan kesempatan itu datang kepadaku. Dan ketika kesempatan itu datang, aku antusias untuk menyambutnya dan akan berusaha untuk membantu timku menang dalam setiap kesempatan,” Papar CJ dalam suatu wawancara bersama wartawan NBA, Lang Whitaker.

Kutipan wawancara itu memang menggambarkan situasi McCollum saat ini. Ketika ia diberi kesempatan oleh jajaran pelatih Portland untuk bermain dalam porsi yang besar, ia meningkatkan catatan point per laga-nya hingga tiga kali lipat. Ia kini meraih rata-rata 20.8 points, akurasi tembakan tiga angka sebesar 41,7% dan juga akurasi free throw sebesar 82.7%.

Akurasi tembakan tiga angkanya musim ini jauh melebihi pemain-pemain berkaliber all-star seperti Kevin Durant (38,6%), James Harden (35,9%) ataupun rekan setimnya Damian Lillard (37,5%) (ESPN). Performa gemilang CJ ini mengantarkan Portland meraih rekor menang-kalah 44-38 pada musim ini, hanya berselisih 7 kemenangan dari rekor menang-kalah (51-31) tim Portland musim 2014-15 yang kala itu masih diperkuat oleh Lamarcus Aldridge, Nicholas Batum dan juga Wesley Matthews.

Dengan kata lain, kepergian para pemain inti tidaklah terlalu berpengaruh kepada tim ini. Dan yang lebih penting, sekarang Portland telah memiliki seorang scorer tangguh yang membuat tim tidak harus bergantung terlalu banyak terhadap sang bintang, Damian Lillard.

Kini, CJ McCollum pun menjadi pesaing terdepan dalam perburuan gelar Most Improved Player NBA. Walaupun ia bersaing dengan nama lain seperti Draymond Green (Golden State Warriors), Giannis Antentokounmpo (Milwaukee Bucks), ataupun juga Will Barton (Denver Nuggets), kesempatan CJ untuk mendapatkan gelar ini terbuka cukup lebar mengingat dampak positif yang ia berikan kepada Portland Trailblazers. Tanpa mengurangi rasa hormat kepada Damian Lillard dan seluruh pemain di Portland, rasanya Portland akan kesulitan untuk menembus babak Playoff tanpa diiringi oleh kontribusi dari CJ McCollum, terlebih di sisi offense.

Dengan kontribusi yang ia berikan, CJ berhasil membantu Portland untuk berkembang sebagai tim muda yang solid dan konsisten. Kini, menarik untuk dilihat apakah performa ini akan berlanjut di babak Playoff yang tentu akan mempunyai intensitas dan atmosfer permainan yang berbeda. Apalagi jika melihat lawannya di babak Playoff, Los Angeles Clippers, yang dihuni oleh para pemain veteran, rasanya kita akan disuguhi suatu pertandingan menarik yang pantang untuk dilewatkan oleh fans NBA manapun.

Foto dari oregonlive.com

Komentar