IBL

Timnas Indonesia Muda akan bertanding di Kejuaraan FIBA U18 Asia 2018 di Thailand, 5-11 Agustus mendatang. Pada kejuaraan tahun ini, Indonesia tak ingin mengulang catatan buruk pada gelaran tahun 2016 lalu. Saat itu, Indonesia dihajar lawan-lawannya. Kepala Pelatih Andika Supriadi Saputra akan menanamkan jiwa pantang menyerah pada anak asuhnya.

Pada Kejuaraan FIBA U18 Asia 2016 lalu, Indonesia berada di grup B bersama Iran, Jepang, Lebanon, Kazakhstan dan Korea Selatan. Di fase tersebut, tim yang dinakhodai oleh Kepala Pelatih Ali Budimansyah tersebut tidak pernah menang. Bahkan kalah dengan margin yang jauh.

Indonesia menyerah 40-106 dari Iran, lalu dihajar Jepang dengan skor 54-113. Di laga ketiga, Indonesia harus menerima kekalahan pahit dari Lebanon. Indonesia kalah 35-103 atas Lebanon. Pada pertandingan keempat melawan Kazakhstan, Indonesia pun mendapatkan hasil negatif. Patrick Nikolas dan kawan-kawan menyerah dengan skor 61-80. Lalu di laga terakhir, Indonesia mengakui keperkasaan Korea Selatan dengan skor 56-107.

Melihat catatan buruk pada tahun 2016, tentu menjadi tantangan tersendiri bagi tim Indonesia Muda tahun ini. Andika Supriadi Saputra mengaku punya beban berat saat dipilih sebagai kepala pelatih.

"Saya kaget juga, saat diminta untuk menangani tim ini. Tapi ini tantangan baru buat karir saya sebagai pelatih," ucapnya. "Memang bila melihat persaingan di kejuaraan ini, tentu akan sangat berat bagi Indonesia. Kami akan berusaha agar tidak melakukan kesalahan yang sama seperti tahun 2016."

 

Andika menyoroti catatan buruk pada tahun 2016. Menurutnya, memang hasil akhir sangat penting. Tetapi ia berpendapat bahwa cara bermain juga harus diperhatikan. Karakter bermain dan jiwa tidak pantang menyerah mesti ditanamkan pada pemain. Walaupun dengan waktu pemusatan latihan pendek.

"Dalam waktu tiga minggu, tentu tidak mudah mengubah kebiasaan pemain. Saat ini yang penting bagaimana menanamkan cara main yang berkarakter. Jiwa muda mereka harus diisi dengan semangat tidak mau kalah dan harus lebih kuat lagi di kejuaraan ini. Mengingat pemain Indonesia pasti kalah ukuran dari lawan-lawannya," jelasnya.

Ada 24 nama yang didaftarkan untuk mengikuti Kejuaraan FIBA U18 Asia tahun ini. Tapi hanya ada 12 pemain yang akan berangkat ke Nonthaburi, Thailand. Berikut 12 nama pemain Indonesia untuk Kejuaraan FIBA U18 Asia 2018:

 

Kemarin, 17 Juli, Timnas Indonesia sudah berlatih intensif dengan 12 pemain. Selain berlatih di Jakarta, mereka juga akan menjalani uji tanding dengan tim-tim level atas. Tujuannya, agar mental bermain mereka lebih kuat.

Indonesia tahun ini tergabung di grup A bersama juara bertahan Iran, Jepang dan Kazakhstan. Kurang lebih sama dengan gelaran tahun 2016 lalu. Tetapi tahun ini lebih berat karena Iran dan Jepang berstatus sebagai finalis tahun 2016. Tentu mereka ingin mempertahankan prestasi yang sudah dicapai.(*)

Di foto: Ronald Firdaus Puadawe dan Andika Supriadi Saputra

Foto: fiba.com dan Hariyanto

Komentar