IBL

Jerman boleh saja bangga dengan gelar juara bertahan setelah memenangkan Piala Dunia 2014. Namun, kutukan tetaplah kutukan. Sejak Prancis menjadi pemenang hajat besar sepak bola itu pada 1998 dan tumbang di 2002, juara bertahan selalu gagal menembus fase gugur di gelaran empat tahunan setelahnya, kecuali Brasil yang juara 2002 tapi lolos grup di 2006.

Tahun ini di Rusia, Jerman pun mengalami hal serupa.

Jerman gagal menembus fase gugur lantaran kalah dari Korea Selatan 0-2 di Kazan Arena, Rusia pada Rabu 27 Juni 2018. Salah satu wakil Asia di Piala Dunia itu mencetak kedua golnya di tambahan waktu babak kedua. Kim Young-gwon (90+2) dan Son Heung-min (90+6) menjadi dua aktor mengerikan bagi timnas asal Eropa itu. Padahal sepanjang waktu reguler, mereka kesulitan mencetak angka. Jerman dengan segelintir pemain bintang seperti Mesut Ozil, Toni Kroos, Marco Reus dan Thomas Muller yang bermain di babak kedua pun sama “mandul”-nya.

Jerman gagal melawan kutukan juara bertahan yang selalu gagal menembus fase gugur sejak Piala Dunia 2002. Foto: J. Woitas/Picture-Alliance/DPA

 

Di tengah pertandingan, Dirk Nowitzki, bekas forwarda timnas bola basket Jerman, bahkan tampak geram karena negaranya tidak juga mencetak gol. Ia sampai mencuit dalam Bahasa Inggris di Twitternya @swish41, “Can we score one goal?! (Bisakah kita mencetak satu gol?!).”

Pertanyaan Nowitzki akhirnya terjawab sekitar sejam kemudian, setelah wasit meniup peluit tanda berakhirnya pertandingan. Ia harus menerima, Jerman tidak bisa mencetak satu gol pun di pertandingan itu. Mereka malah kalah dari Korea Selatan dan tidak lolos ke fase gugur karena Swedia (1) dan Meksiko (2) memimpin grup F.

Dengan akun yang sama, Nowitzki lantas mencuit kekecewaannya. Ia mengaku tidak bisa bicara apa-apa tentang kekalahan itu. “Ima need some time.... (Saya butuh waktu),” kata bintang Dallas Mavericks melanjutkan cuitannya.

Bagaimanapun, Jerman tidak berhasil melawan kutukan juara bertahan, dan membuat para penggemar timnas negara dengan Berlin sebagai ibukotanya itu kecewa. Suara Nowitzki kali ini tampak mewakili suara-suara rakyat Jerman terhadap kekalahan tersebut.  

Foto: FIBA

Komentar