Los Angeles Lakers memasuki musim 2025-26 dengan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban. Mengingat cedera linu panggul yang dialami LeBron James, yang kabarnya akan membuatnya absen hingga pertengahan November, sehingga para pakar membahas potensi masalah yang dapat menghambat mereka di awal musim. Kendrick Le'Dale Perkins, mantan pemain NBA yang kini menjadi analis di ESPN, yakin Lakers akan terus kesulitan di area interior tanpa LeBron, meskipun telah mendatangkan Deandre Ayton.

Sementara Bobby Marks dari ESPN menyebut bahwa Lakers mungkin akan menghadapi masalah dalam produktifitas poin ketika bermain tanpa LeBron, justru Perkins menunjukkan masalah yang dapat menyulitkan mereka nantinya adalah kurangnya pemain berbadan besar berkualitas tinggi.

Sudah lazim di NBA bahwa banyak tim sering meniru strategi tim-tim yang sudah sukses sebelumnya. Meskipun tim-tim terus berkembang pesat di era tempo dan ruang yang dipopulerkan oleh dominasi Golden State Warriors di era 2010-an, beberapa tim telah mulai menerapkan susunan pemain big man tradisional dengan sukses. Menurut Perkins, Lakers mungkin akan kesulitan menghadapi tim-tim seperti ini, sekarang dan terutama di babak playoff, jika mereka tidak mengubah susunan pemain mereka.

"Ini sesuatu yang sedang tren di dunia bola basket, kan? Dan ini double big man, kan?" ungkapnya, dengan nada yang tegas. 

Lakers membuat gebrakan di masa jeda  kompetisi dengan merekrut Deandre Ayton. Namun, kedalaman di posisi center sangat tipis dengan Jaxson Hayes sebagai cadangan Ayton, dan Christian Koloko sebagai pelapis ketiga. 

"Apakah JJ Redick akan memainkan Jaxson Hayes dan Deandre Ayton bersama-sama dalam banyak menit di lapangan? Kami tidak tahu, tapi kemungkinan besar tidak," lanjut Perkins. "Tapi mereka perlu melakukannya. Coba bayangkan ketika Lakers harus melawan tim seperti Houston Rockets. Mereka harus berhadapan dengan duet Alperen Sengun dan Steven Adams. Jika melawan OKC Thunder, maka akan berjumpa Isaiah Hartenstein dan Chet Holmgren. Lalu ada Dallas Mavericks dengan duet Anthony Davis dan Dereck Lively."

Memiliki pemain bintang sejati di lini tengah akan sangat membantu Lakers. Namun, hanya memiliki satu pemain saja tidak akan cukup di Wilayah Barat yang padat.

"Ya, Deandre Ayton akan menyelesaikan sebagian masalah, tetapi dengan tren tim yang menggunakan susunan pemain besar ganda, di situlah mereka masih akan paling kesulitan," ungkap Perkins.

Lakers memang memiliki pemain serba bisa seperti Luka Doncic, tapi menemukan pengganti untuk kontribusi LeBron jauh lebih sulit dilakukan. Lagipula, "King James" rata-rata mencetak 24,4 poin, 7,8 rebound, dan 8,2 asis per pertandingan musim lalu. Dia bisa ditempatkan untuk menjaga pemain besar lawan, atau bisa menembus dua big man lawan saat menyerang. 

Di usia 40 tahun, LeBron terus menantang waktu dan para penentang dengan bermain di level elit. Namun, seiring bertambahnya usia dan tubuhnya yang semakin rentan cedera, maka tantangan bagi Lakers adalah menemukan cara untuk mengimbangi kontribusi LeBron James, selama ia memulihkan diri di bangku cadangan. (tor)

Foto: athlonsports.com

Komentar