Kiprah Rajawali Makassar di Mandiri Kejurnas Antarklub 2025 sudah berakhir. Ya, mereka memang hanya mengirim tim putra U16. Rajawali juga tersingkir dari penyisihan grup. Tetapi partisipasi Rajawali memberi arti tersendiri bagi klub tersebut.
Rajawali tergabung di Grup C dalam Mandiri Kejurnas Antarklub 2025 U16. Mereka menelan tiga kekalahan. Masing-masing dari Hangtuah Jakarta dan Sahabat Semarang. Dalam laga terakhirnya pada Selasa (22/7) di GOR Pancasila, Surabaya, Rajawali tumbang 46-71 dari Garuda Padang.
“Anak-anak setiap pertandingan ada perkembangannya. Memang masih ada nervous. Saya berharap mereka tetap giat berlatih dan percaya diri. Basket itu selalu berkembang dan para pemain bisa memacu diri,” kata pelatih Rajawali Makassar Jamin Mattotoran.
Baca juga: Gorontalo Muda, Sang Pembuka Jalan Lewat Langkah Sederhana
Rajawali Makassar memang memiliki keterkaitan dengan SMA Rajawali. SMA tersebut mengikuti DBL South Sulawesi sejak 2019. Tim putra SMA Rajawali tercatat menjadi juara DBL South Sulawesi 2023.
“Jadi, para alumni SMA Rajawali itu yang membuat klub ini. Awal mulanya terbentuk itu saat hype DBL sekitar tahun 2008 dan 2009 an. Membentuk klub ini supaya ada wadahnya sih,” kata pria yang pernah menjadi manajer Indonesia Patriots itu.
“Dulu klub di Makassar sedikit. Pemainnya banyak. Kalau satu klub banyak pemain juga nggak bagus komposisinya. Terbentuklah klub ini. Sekarang Rajawali sudah ada KU 12 hingga senior,” imbuh Jamin.
Baca juga: Sinergi Mantan Pemain Profesional di Tubuh PS Roar Jakarta
Makassar memiliki klub basket tertua yang berdiri sejak 1949 yaitu Flying Wheel Makassar. Sekarang basket Makassar sudah lebih berkembang. Klub-klub bermunculan. Kompetisi daerah rutin bergulir. Rajawali juga mendidik pemain hingga menembus level nasional seperti Sabrina Ayu Sandewang dan Rivaldo Yauwry.
“Perkembangan basket Makassar bagus. Mulai terbuka untuk kejuaraan-kejuaraan daera. Setelah itu kompetisi juga berjalan. Atlet-atlet keluar daerah untuk bermain di kampus-kampus Jawa. Harapan kami memperoleh sinergi supaya nantinya bisa bersaing,” ujarnya.
Meski memiliki tim kelompok usia yang cukup lengkap, Rajawali memutuskan hanya mengirim satu tim ke kejurnas. Sebab, pemain U18 sedang bersiap untuk menghadapi musim baru DBL South Sulawesi.
Rajawali juga memiliki tujuan khusus dengan mengirimkan U16. Mereka berharap bisa mempersiapkan pemain-pemain ini untuk jangka panjang. Terutama ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) yang berikutnya digelar pada 2028.
“Kami ikut kejurnas motivasinya untuk jam terbang. Atlet-atlet Sulsel itu butuh jam terbang. Juga untuk mematangkan PON 2-3 tahun lagi. Jadi ada pengalaman mereka di level nasional,” kata Jamin. (*)
Foto: Perbasi