Drama tak terpuji di perebutan tiket playoff Mandiri Kejurnas Antarklub 2025 U16 putra, Rabu, 22 Juli, Merpati Bali menang tipis 67-66 atas PS Roar Jakarta. Walakin, Merpati tetap gagal ke playoff. Syarat lolos Merpati adalah menang dengan selish 9 angka atau lebih.
Merpati memulai kuarter pemungkas dengan keunggulan 10 poin. Saat tersisa 4 menit, Merpati mash unggul 67-55. Roar mengejar. Memangkas margin hingga 67-65 di satu menit terakhir. Aldion Christian, kepala pelatih Merpati mengambil jeda (timeout).
Setelah jeda, lemparan ke dalam untuk Merpati. Alih-alih menjauhkan margin, pemain Merpati memasukkan bola ke ring sendiri. Siasat ini tampaknya dilakukan karena Merpati ingin membawa gim ke tambahan waktu dan menjauhkan kembali margin keunggulan di sana.
Baca juga: Kejurnas U16: Sinergi Mantan Pemain Profesional di Tubuh PS Roar Jakarta
Sesuai aturan, wasit membatalkan poin tersebut. Skor tetap 67-65. Roar mendapatkan lemparan ke dalam.
Setelah melakukan lemparan ke dalam, garda Roar mendapat foul dari pemain Merpati. Foul tim. Sebanyak dua tembakan gratis gagal dimanfaatkan. Merpati mendapat defensive rebound dan membuang bola ke luar lapangan.
Situasi ini membuat Roar mendapatkan lemparan ke dalam. Setelah lemparan ke dalam pemain Merpati kembali melakukan foul. Roar kembali mendapat dua tembakan gratis. Satu dari dua kesempatan masuk.
Roar memangkas ketertinggalan menjadi satu poin (67-66). Waktu tersisa delapan detik. Merpati kembali mendapat lemparan ke dalam. Bola kembali dibuang ke luar lapangan oleh pemain Merpati Bali. Lemparan ke dalam untuk ketiga kalinya bagi Roar Jakarta.
Pemain Merpati kembali melakukan foul ke pemain Roar. Dua tembakan gratis kembali tidak masuk.
Waktu pertandingan berakhir setelah Merpati melakukan lemparan ke dalam namun tidak membuang bola ke luar.
Meski kalah, Roar berhak atas satu tempat ke playoff dengan menjadi pemuncak klasmen Grup F. PS Roar Jakarta unggul selisih poin atas CLS Surabaya dan Merpati Bali.
Pada akhir laga Aldion Christian meminta maaf atas kejadian tidak sportif yang ia instruksikan kepada para pemainnya dan siap bertanggungjawab.
"Jujur saya bertanggung jawab atas hal itu (memberi instruksi ke pemain untuk mencetak poin ke ring sendiri dan membuang bola ke luar). Apa yang saya lakukan tidak patut untuk dicontoh dalam sudut pandang apapun. Ini menjadi tanggung jawab saya dan saya meminta maaf kepada seluruh insan basket indonesia atas hal itu," terang Aldion Christian kepada Mainbasket.
DPP Perbasi kabarnya akan menindaklanjuti insiden ini dalam waktu sesegera mungkin.