Kolaborasi untuk basket Pontianak. Berangkat ke Mandiri Kejurnas Antarklub 2025 menjadi pengalaman pertama bagi BBM X Aika Pontianak. 

Pengalaman baru pula bagi klub yang baru berdiri dua tahun ini berlaga di level nasional. Sesuatu yang baru juga bagi para pemainnya bisa bertanding ke Surabaya. Bertemu lawan-lawan yang membuka cakrawala basket mereka menjadi lebih luas.

Yup, BBM X Aika adalah bukti nyata sinergi memajukan basket negeri, khususnya Pontianak. 

Kerja sama ini terjalin karena keduanya punya misi yang sama, menjadi jembatan penyambung mimpi anak-anak muda di Pontianak lewat basket.

Baca juga: Rekap Hari Keempat Kategori Putri

“Harapan kami jelas ingin membuka jalan bagi para pemain lewat basket. Siapa tahu dari basket ada yang dapat tawaran beasiswa pendidikan. Nah lewat mana, lewat main basket, latihan dan kerja keras,” buka Tedy Wiranata, kepala pelatih BBM X Aika Pontianak.

Tedy Wiranata lantas menambahkan, “Sebenarnya arahnya itu kepada pembinaan usia muda. Namun jika bisa menjadi jembatan buat mereka ya kenapa tidak,” 

Klub basket di Pontianak sendiri bisa dihitung pakai jari. Ada sembilan klub basket yang diakui Perbasi Kota Pontianak. 

Sedangkan animo basket pada level kelompok umur begitu besar di Pontianak.

Bacajuga: Rekap Hari Keempat Kategori Putra

“Kalau klub yang berlisensi Perbasi itu cuman sembilan. Kalau dibilang cukup sih belum ya. Harapannya jelas semakin banyak klub di Pontianak itu bagus buat perkembangan basketnya. Semakin banyak refrensi juga kan buat yang mau belajar,” ungkapnya.

Pada laga kedua di Mandiri Kejurnas Antarklub 2025 yang berlangsung Minggu (20/7) di GOR Unesa, BBM X Aika Pontianak tumbang di tangan The Lion Surabaya dengan skor akhir 83-49. Seluruh pemain utama BBM X Aika Pontianak mencetak angka.

Ada tiga pemain yang dua digit poin. Terbanyak ada Evan dengan 16 poin dan 5 rebound. Disusul dengan Kelvin Laurencio dan Feric Fernando masing-masing 11 poin.   

Kekalahan ini membuka sudut pandang baru bagi para pemain BBM X Aika dan juga jajaran pelatih.

“Biarlah mereka tahu kalau basket level nasional yang seumuran sama mereka itu seperti ini lho. Kalau cuman di kandang doang ya mereka pada kepala ke atas semua,” terangnya.

Bukan hanya pemain saja, jajaran staf pelatih BBM X Aika Pontianak juga tersadar akan satu hal.

“Justru dengan ikut seperti ini itu yang bikin kita tahu. Kurangnya kita itu apa dan harus segera dibenahi sewaktu pulang nanti. Biar basket di Pontianak itu jaraknya tidak terlalu jauh tertinggalnya dengan nasional,” ceritanya.

Kolaborasi BBM X Aika Pontianak bukan semata pada mencari prestasi saja. Melainkan juga semangat untuk belajar, menjadi jembatan, dan mengejar pengalaman. Salut.(*)

Komentar