IBL

Stapac Jakarta menang 77-69 atas Pacific Caesar di playoff putaran pertama Divisi Putih, Jumat, 9 Maret 2018. Dalam sistem best-of-three, kemenangan tersebut memastikan satu kaki Stapac (1-0) menuju semifinal IBL 2017-2018. 

Garda utama Stapac Dominique Nelson Williams mencetak 24 poin, mengumpulkan 9 rebound, 4 asis dan 4 steal. Performa Dom sangat baik terutama di kuarter pertama dengan mencetak 3 dari 4 percobaan tripoin. Ia membungkus 14 dari 24 poin Stapac di kuarter pertama.

Selain Dom, ada dua pemain yang mengemas dobel-dobel yaitu Kore White (19 poin, 14 rebound) dan Vincent Rivaldi Kosasih (11 poin dan 10 rebound). Kemudian ada Prastawa yang menyumbangkan 10 poin.

Pertandingan sempat memanas di detik-detik akhir. Senter (center) asing Pacific, Anton Waters diusir keluar lapangan alias ejected. Karena dia sudah melakukan dua pelanggaran berat. Dari catatan jalannya pertandingan, Anton melakukan Technical Foul di sisa 55 detik kuarter pertama. Kemudian di sisa 10 detik kuarter keempat, Anton mendapatkan hukuman Unsportmanlike Foul karena memeluk Kore White. Anton saat itu melakukan strategi sacrifice foul. Lantaran sudah dua kali melakukan pelanggaran berat, ia menerima hukuman ejected.

Stapac dominan di sepanjang pertandingan. Pacific hanya mampu mendekat dengan jarak lima poin di kuarter keempat. Di awal laga, Stapac unggul 16-6. Kerasnya pertarungan berakibat kerugian bagi kedua tim. Anton Waters dan Kore White sama-sama sudah melakukan dua pelanggaran. Stapac menutup kuarter pertama dengan keunggulan 24-12.

Berlanjut ke kuarter kedua, Stapac dan Pacific menyimpan forwarda asing mereka yaitu Anton dan Kore. Pacific lebih baik di kuarter ini dengan unggul 20-14. David Seagers mengemas 13 dari 20 poin yang ditambahkan Pacific. Padahal di kuarter pertama, Seagers hanya mencetak lima poin saja. Sementara itu, Stapac bisa menambahkan 14 poin dari Kore White (7 poin), Williams (2 poin), Ruslan (2 poin), dan Widyanta (3 poin). Stapac tetap unggul 38-32 di akhir kuarter kedua.

"Seperti saya bilang saat jumpa pers, laga bakal berjalan ketat. Terutama di kuarter kedua, lawan bisa memperkecil kedudukan lewat Seagers. Itu yang membuat pertandingan berimbang," jelas Antonius Ferry Rinaldo selaku Asisten Pelatih Stapac.

Perubahan strategi yang dilakukan Stapac di kuarter tiga membuahkan hasil. Mereka mencetak sembilan poin berturut-turut dalam dua menit. Pacific tertinggal 15 poin 32-47. Mereka mencoba menyerang area lubang kunci Stapac, tapi gagal. Empat turnover yang dilakukan Pacific berbuah sembilan poin untuk Stapac.

"Kami mencoba mengubah strategi, tapi itu tidak berjalan. Lalu kami juga melakukan penyesuaian dengan permainan lawan di kuarter ketiga. Itu juga tidak berhasil. Saya harap bisa lebih baik di pertandingan selanjutnya," ungkap David Seagers yang menyelesaikan pertandingan dengan mencetak 33 poin.

Saat kuarter keempat berjalan dua menit, Nuke Tri Saputra ditarik ke luar lapangan karena cedera. Ia mendarat dengan kurang sempurna saat layup setelah sebelumnya dilanggar Prastawa. Kondisi tersebut tak menyurutkan semangat Pacific. Mereka justru mampu mendekati Stapac. Puncaknya tembakan tripoin Oki Arista di sisa 1 menit 26 detik membuat Pacific terpaut lima poin saja 69-74. Stapac bisa menjaga jarak poin lewat layup Kore White. Stapac tetap unggul 76-69. Di sisa satu menit, pertandingan justru semakin memanas. Akhirnya pertandingan dimenangkan oleh Stapac.

"Kami mampu menembak dengan baik di babak pertama. Setelah itu, Pacific membatasi ruang gerak para shooter, khususnya Dom yang sedang wangi. Jadi kami berusaha mencari cara lain untuk mencetak poin. Sementara itu strategi bertahan kami adalah menjaga agar Seagers dan Anton tidak bisa mendapatkan offensive rebound. Sebab sejak kedatangan Anton, Pacific sangat kuat di rebound," imbuh Coach Inal, panggilan Asisten Pelatih Stapac.

Meski kalah, Pacific masih punya kesempatan untuk membalas di pertemuan kedua yang akan berlangsung besok, Sabtu, 10 Maret 2018. Tapi ada dua pemain Pacific yang tidak akan tampil yaitu Anton Waters dan Nuke Tri Saputra. Anton menerima hukuman larangan bermain satu laga karena melakukan dua pelanggaran berat dalam satu pertandingan. Sementara Nuke cedera.

"Mau tidak mau, apa yang ada kami maksimalkan. Yang pasti ada penyesuaian. Saya juga belum melihat rekaman pertandingan. Mungkin akan sangat berat kalau tidak ada Anton. Kalau kondisi Nuke akan kami lihat besok untuk cedera lututnya," ujar Kepala Pelatih Pacific, Kencana Wukir.

Pertandingan kedua Stapac melawan Pacific Caesar berlangsung, Sabtu 10 Maret di DBL Arena pada pukul 19.00 WIB. (*)

Foto: Hariyanto

Komentar