IBL

Pacific Caesar Surabaya masih konsisten melanjutkan tren kemenangannya. Namun pada laga melawan Siliwangi Bandung hari ini (27/1) di GOR UNY, Pacific harus mendapatkan kemenangan dengan susah payah. David Seagers dan kawan-kawan harus memaksa Siliwangi masuk ke babak over time untuk membungkus kemenangan di sana dengan kedudukan 83-80.

Beratnya perjuangan Pacific sudah terlihat sejak kuarter pertama. Anton Waters yang biasanya dahsyat di bawah ring, kini mendapat pengawalan yang sangat ketat dari bigman Siliwangi Joel Clarke. Waters hanya mencetak 4 angka dari 7 kali percobaan. Pacific unggul sementara, namun tipis 20-17.

Di kuarter kedua, Pacific hanya mencetak 13 angka. Sementara Siliwangi melaju dengan tambahan 27 poin. Darnell Brown sudah mencetak 21 angka hingga kuarter kedua dengan akurasi 60 persen.

“Kami memulai pertandingan dengan sangat buruk,” kata Kencana Wukir, kepala pelatih Pacific. “Saya tidak ingin mengeluh, tetapi pertandingan ketat kemarin malam (melawan Stapac Jakarta), sepertinya berpengaruh ke fisik para pemain saya.”

Kehebatan Siliwangi terus berlanjut ke kuarter ketiga. Brown tetap produktif dan Clarke masih sukses membatasi ruang gerak Waters. Siliwangi masih unggul 65-56 di akhir kuarter ketiga.

Pacific mulai mengejar di kuarter akhir. Meskipun sukses mendekat, Seagers dan kawan-kawan tidak pernah berhasil menjauh. Melalui Brown, Siliwangi selalu punya jawaban atas setiap poin Pacific.

Pacific sempat unggul 71-70 di sisa empat menit laga lewat tembakan tripoin David Seagers, namun Siliwangi kembali menjawab lewat tembakan Brown.

Pada saat waktu laga tersisa hanya 19 detik, Siliwangi unggul 75-73, namun penguasaan bola ada pada Pacific. Anton Waters yang menerima bola di atas area kunci memberanikan diri melakukan penetrasi dan memasukkan lay-up dua angka. Kedudukan sama 75 hingga bel akhir laga berbunyi.

“Saya tahu, laga hanya menyisakan waktu yang sangat sempit dan saya harus mengambil keputusan. Teman-teman saya sangat mengandalkan saya dan saya berterimakasih untuk itu,” ujar Waters.

Keputusan Waters untuk melakukan penetrasi sangat diapresiasi oleh Kencana Wukir yang mengaku salah memasang strategi di detik-detik akhir. Ia menyangka Siliwangi masih akan melakukan sistem penjagaan satu-satu (man-to-man). Alih-alih, Siliwangi bertahan dengan sistem zona.

Di babak tambahan waktu, Siliwangi sama sekali tidak mengendur. Tembakan tiga angka Brown ketika laga sudah berada di bawah tiga menit, masih membawa Siliwangi unggul 80-79. Pacific kemudian berhasil menambah empat angka lewat tembakan gratis dan tepisan Waters.

Siliwangi sebenarnya masih memiliki kesempatan untuk setidaknya memaksakan perpanjangan waktu kedua. Namun di detik-detik akhir, para pemain Siliwangi kehilangan koordinasi.

“Saya sudah berteriak meminta bola,” kata Brown yang berdiri bebas di pojok kanan area pertahanan Pacific. “Tetapi bola tidak ke arah saya.”

“Saya rasa, inilah pertandingan terbaik kami selama musim ini,” tambah Brown yang total mencetak 39 angka, 7 rebound dan 4 asis. “Kami bermain sebagai sebuah tim. Para pemain tidak egois.”

Penjelasan Brown diamini oleh kepala pelatih Siliwangi Ali Budimansyah. Menurut Ali, walau kalah, ia puas dengan penampilan timnya. Siliwangi sudah menuju arah yang ia inginkan.

“Saya katakan kepada pemain bahwa seperti tadilah level bermain tim ini. Bukan seperti pertandingan-pertandingan sebelumnya,” kata Ali.

Center Siliwangi Joel Clarke, yang sukses menutup Waters, mencetak 14 poin dan 20 rebound. Fisyaiful Amir mencetak 7 poin dan Freddy Bachtiar menambah 5 poin.

“Saya tidak tahu kenapa. Tangan saya terasa licin, saya beberapa kali minta bedak pengering agar bola bisa tergenggam dengan baik,” ujar Waters yang mengakui bahwa akurasi tembakannya tidak baik, khususnya di awal-awal laga.

Waters mencetak 22 poin dengan akurasi 41 persen, ditambah 17 rebound. Poin terbanyak masih dari David Seagers dengan 23 poin. Ia juga meraup 10 rebound dan 6 asis.(*)

Foto: Alexander Anggriawan.

Komentar