IBL

Boston Celtics menjadi tim keempat Kristaps Porzingis di NBA. Pertukaran tersebut melibatkan tiga tim antara Celtics, Washington Wizards, dan Memphis Grizzlies pada 25 Juni lalu. Saat mengetahui ia berpindah dari Wizards ke Celtics, Porzingis mengaku sangat bahagia.

“Saat saya bangun di pagi hari, saya melihat pertukaran itu telah terjadi. Dan saya amat sangat bahagia dan bersemangat,” kata Porzingis dalam sesi jumpa pers pada Kamis (29/6) waktu setempat.

Selain Porzingis, Celtics juga menerima draft pick dari dua tim lain. Grizzlies mendapatkan Marcus Smart. Sedangkan Wizards menerima Tyus Jones, Danilo Gallinari, Mike Muscala, dan draft pick dari Celtics.

Bergabung dengan Celtics menjadi kesempatan besar bagi Porzingis. Sejak terpilih menjadi urutan keempat NBA Draft 2015 lalu, Porzingis tidak pernah merasakan lebih dari babak pertama playoff.

New York Knicks (2015-2019) tidak lolos playoff. Saat bersama Dallas Mavericks (2019-2022), Porzingis merasakan dua musim tumbang di babak pertama playoff. Pada Februari 2022 Porzingis ditukar ke Wizards dan lagi-lagi tim tersebut tidak berhasil masuk playoff.

“Ini kesempatan yang bagus. Mudah-mudahan saya bisa membantu tim ini, membuat pekerjaan mereka lebih mudah. Berada di organisasi level tinggi seperti Boston, waralaba bersejarah, ikonik, sangat memudahkan saya untuk membuat keputusan itu,” kata pemain berusia 27 tahun itu.

Meski Wizards tidak lolos playoff, pemain asal Latvia itu mencapai musim terbaiknya di Washington DC. Ia tampil semusim penuh. Tanpa cedera. Dalam 65 gim Porzingis rata-rata mencetak 23,2 poin, 8,4 rebound, dan 1,5 blok.

“Saya pikir ini adalah tahun terbaik sebagai seorang pemain basket. Secara fisik dan mental saya berada pada level itu. Saya pikir semua usaha saya untuk tetap sehat terbayar pada musim lalu,” ujarnya.

Pemain berusia 27 tahun itu tidak menampik bahwa bermain dengan Jayson Tatum dan Jaylen Brown akan menimbulkan tekanan tersendiri. Apalagi ia ditukar dengan Marcus Smart, yang menjadi pemain bertahan terbaik liga dua musim lalu.

“Saya akan memaksimalkan keahlian dan bakat yang saya miliki. Saya datang kesini mencoba membuat tim lebih baik. Saya senang bersama dengan pemain dengan level tinggi. Jadi, ini bisa menjadi kombinasi yang hebat,” kata pemain dengan tinggi nyaris 2,21 meter itu. (rag)

Foto: The Boston Globe

Komentar