IBL

Laga perdana memang tak mudah. Pun bagi tim sekelas Stapac Jakarta. Mereka hampir terpeleset di laga pertamanya sebagai kontestan IBL 2017-2018. Stapac dikejutkan dengan permainan cepat BSB Hangtuah. Beruntung tim ini segera bangkit dan memenangi laga dengan keunggulan 85-75, Sabtu (9/12/2017) malam di GOR Sahabat, Semarang.

"Yang benar saja. Bila kami santai-santai tadi, bisa saja kami kalah di pertandingan ini. Di kuarter pertama saja, Hangtuah sudah unggul 14 poin (20-6)," kata Ramos Geraldo Vilallon, kepala pelatih Stapac.

Coach Bong mengatakan timnya mungkin terlalu bersemangat menghadapi pertandingan pertama di liga. Mereka melupakan apa yang seharusnya dikerjakan yaitu mengeksekusi rancangan permainan (game plan). Defense Stapac juga terlihat kacau ketika menghadapi pergerakan Nashon George dan Keenan Palmore. Keduanya di kuarter pertama bisa mencetak 16 poin.

Di kuarter kedua, Coach Bong, membuat perubahan di defense. Ia mengaku tidak merubah offense, hanya melakukan beberapa pembenahan di sisi defense. Hasilnya, lambat laun Stapac mulai menemukan ritme permainan kembali. Stapac berhasil mencetak 29 poin di kuarter kedua. Permianan yang semakin rapi berbuah keunggulan di kuarter ketiga. Stapac berbalik memimpin 65-75 setelah unggul 26-13 di kuarter ketiga. Di sisa pertandingan, Stapac hanya tinggal menjaga jarak dengan lawannya.

"Kami tahu, kekuatan Hantuah ada Keenan Palmore. Karena itu saya berusaha agar Keenan tidak bisa membuat poin yang banyak. Kami memang tidak bisa stop Keenan, tapi setidaknya jangan membiarkan dia membuat poin lebih dari 20-an," lanjut Coach Bong.

Benar saja, Palmore membukukan 22 poin, 12 asis, 8 rebound dan 3 steal. Sedangkan Nahshon George menambahkan 28 poin. Palmore, menurut Coach Bong, seorang pemain yang luar biasa. Ia bisa saja mencetak lebih dari 30 poin dalam satu pertandingan. Menghentikan lajunya itu tidak mungkin, tapi untuk mengurangi produktifitasnya, bisa dilakukan oleh pemain Stapac. Di sisi lain, Stapac bisa unggul di paint area berkat Nate Barfield. Ia menghasilkan 27 poin dan 20 rebound. Pemain asing Stapac lainnya, Dominique Williams mencetak 18 poin.

Tapi yang paling luar biasa adalah Andakara Prawatawa Dhyaksa. Muncul dari bangku cadangan, Pras bisa mencetak 20 poin ditambah lima asis. Pras sangat membantu Stapac terutama di kuarter kedua. Ia memborong 12 poin selama 10 menit di lapangan.

"Tidak boleh lagi ada kejadian seperti ini. Kami akan kesulitan untuk mengejar bila tim lawan juga bermain baik. Apalagi selanjutnya kami harus bertemu dengan Pelita Jaya. Mereka tim juara, walaupun mereka hari ini sempat dihalau oleh Pacific Caesar, tapi tetap saja mereka Pelita Jaya. Juara musim lalu. Kami harus fokus menghadapi pertandingan itu," ungkap pelatih asal Filipina tersebut (*)

Foto: Hari Purwanto

Komentar