IBL

Satya Wacana Salatiga boleh berbangga saat ini. Tim yang musim lalu terjun di peringkat terbawah kini berubah. Dua kemenangan sudah dibungkus tim yang dinakhodai oleh Efri Meldi itu. Mereka sudah melibas Siliwangi Bandung dan NSH Jakarta.

Khusus di pertandingan melawan NSH Jakarta, ada cerita menarik. Satya Wacana kembali menunjukkan ketajaman akurasi tembakan jarak jauh yang sempat hilang musim lalu. Di kuarter kedua, beberapa kali skenario membuka ruang tembak untuk para shooter berhasil dijalankan dengan baik. Lalu untuk urusan eksekusi, ada Yurifan Hosen yang kini bisa diandalkan.

Beroperasi di posisi penembak jitu memang harus punya mental baja. Sebab mereka bisa saja jadi penentu kemenangan, namun bisa jadi penyebab tim lawan bisa mengambil keuntungan bila gagal mengeksekusi tembakan. Tapi Yurifan tahu betul bagaimana mengemban tugas berat itu.

Di laga melawan NSH Jakarta, Yurifan mencetak 24 poin. Dia memasukkan enam tembakan tiga angka dari 10 percobaan. Dengan persentase 60 persen ini, Yurifan benar-benar membantu tim untuk menjauh dari kejaran NSH. Tak hanya itu, Yurifan juga mengirimkan lima asis dan menghasilkan satu steal. Berikut wawancara singkat dengan shooter muda itu.

Apa komentarmu tentang pertandingan tadi?

Di awal pertandingan, Coach Meldi sudah memberikan game plan baik defense maupun offense. Lalu teman-teman melakukan game plan tersebut dengan baik. Sebenarnya saya hanya melakukan tugas saya. Sebagai shooter, tugas saya ya menembak. Tapi teman-teman lainnya juga membantu saya. Rionny bisa bawa bola dengan baik, JT (Jontaveous) bisa bongkar di dalam paint area sehingga membuat defense NSH jadi kecil. Saya pun bisa leluasa menembak.

Bagaimana kamu bisa menembak dengan tenang, padahal saat itu tim belum memimpin pertandingan dengan nyaman?

Di lapangan, JT sebagai kapten bilang untuk terus menembak saja. Yang penting yakin dengan tembakan saya. Shoot dan yakin masuk. JT hanya bilang itu saja. Saya juga memberikan kredit buat teman-teman yang memberikan passing bagus ke saya. Tanpa mereka saya bukan apa-apa.

Saat ini, boleh dibilang persaingan antar pemain di Satya Wacana semakin sengit. Bagaimana menurutmu?

Itu bagus buat tim. Kompetisi itu bukan hanya dengan lawan di tim lain, tapi juga harus ada persaingan antar pemain di tim sendiri. Artinya di dalam juga harus kompetitif. Misalnya Cio (Cassiopeia) sudah step-up, saya harus berusaha mengejar dia. Kalau saya yang step-up, Cio yang harus mengejar saya. Begitu seterusnya dan tim akan berkembang terus. Tim akan maju bukan malah mundur.

Melihat tim kamu sekarang, apa cukup optimis untuk bersaing dengan kontestan lain di IBL musim ini?

Sebenarnya bukan hanya waktu kami menang di laga pertama, justru saya sudah optimistis dengan tim saya sejak awal musim. Saya yakin tim ini mampu bersaing di IBL musim ini. Saat JT dan Gibbs bergabung, juga jadi faktornya. Kami melihat bagaimana mereka berbaur dengan tim. Mereka mau memberikan contoh bermain basket dengan baik. Jadi sekarang terbukti, kami bisa memetik dua kemenangan di awal musim. Itu sangat bagus. (*)

Foto: Hari Purwanto

Komentar