IBL

Pelita Jaya Basketball Jakarta memetik pelajaran berharga di laga pertama mereka pada IBL 2017-2018. Kemenangan atas Pacific Caesar Surabaya dengan skor 86-81 membuat mereka sadar bahwa banyak yang harus diperbaiki. Pelita Jaya sempat tertinggal 16 poin di awal pertandingan. Mereka baru berbalik memimpin di paruh kedua.

Pemain Pelita Jaya dikejutkan dengan permainan Pacific di kuarter pertama. Pacific mampu unggul 13-7 dan mengakhiri kuarter pertama dengan skor 27-15. Pemain-pemain Pacific mampu menemukan ruang untuk melakukan tembakan jarak jauh yang tidak disadari oleh Pelita Jaya. Tercatat enam tembakan tripoin dibuat pemain Pacific pada kuarter pertama. Lalu di kuarter kedua, Pacific bisa mempertahankan keunggulan, 49-39.

"Di awal kami sempat tertinggal 16 poin. Di kuarter satu dan dua kami defense tidak terlalu bagus. Banyak sekali Pacific menemukan open-shoot. Apalagi kesempatan itu dimanfaatkan dengan tembakan tiga angka. Kami bisa kembali dan bermain bagus. Di kuarter tiga defense mulai membaik, kuarter keempat bisa membalik keadaan. Kredit yang luar biasa saya berikan pada pemain saya," kata kepala pelatih Pelita Jaya, Johanis Winar.

Momentum kebangkitan Pelita Jaya terjadi di kuarter ketiga. Mereka bisa mencetak 25 poin dan menyamakan kedudukan menjadi 64-64. Di sisi lain, Pacific mulai kehilangan konsentrasi karena beberapa kali offense gagal berbuah poin. Ini yang menjadi catatan khusus bagi kepala pelatih Pacific, Kencana Wukir.

"Defense di awal sangat bagus. Kami memang sangat konsen pada defense. Tapi ternyata kami lupa memperhatikan offense di kuarter tiga dan empat. Karena ketika kami gagal memanfaatkan offense menjadi poin, mental pemain langsung turun. Mereka banyak melakukan kesalahan seperti salah passing dan turn over. Saya pikir, kelemahan kami hari ini ada di mental bertanding," tutur Coach Kiki.

Pelita Jaya menghukum keteledoran Pacific di kuarter keempat. Defense yang lebih ketat juga membuat David Seagers tak lagi nyaman membawa bola di area pertahanan Pelita Jaya. Puncaknya ketika Daniel Timothy Wenas mencetak dua poin yang membawa Pelita Jaya memimpin 77-76. Sejak saat itu, Pacific tidak mampu membalikkan keadaan.

"Di kuarter keempat kami cetak skor lalu jaga bagus, begitu seterusnya sehingga poin demi poin bisa kami raih. Di situ kami sudah bisa menemukan ritme permainan," lanjut Coach Ahang, sapaan akrab kepala pelatih Pelita Jaya. "Pertandingan ini sekaligus sebagai wake-up call bagi kami, tim Pelita Jaya. Kami tidak boleh lagi melakukan kesalahan serupa. Maksudnya tidak boleh lagi tertinggal di awal dan mengejar. Kami tidak mau terjadi lagi."

Pelita Jaya tampaknya harus berterima kasih pada Wayne Bradford. Sebab dia yang mampu menghasilkan poin banyak dengan 40 poin. Selebihnya hanya Xaverius Prawiro yang mencetak digit ganda dengan sumbangan 12 poin. Sementara di kubu Pacific, David Seagers memimpin dengan 25 poin dan sembilan asis, kemudian ada Mike Fey (22 poin) dan Nuke Tri Saputra (14 poin). (*)

Foto: Hari Purwanto

Komentar