IBL

Ketika Boston Celtics mengalahkan Golden State Warriors pada tanggal 16 November 2017, Kyrie Irving mengenakan Kyrie 3 PE. Lebih spesifik lagi, Kyrie 3 PE ini dirilis dengan nama edisi “Luck” dan berkuantitas sangat terbatas. Sepatu ini dijual keesokan harinya di dua toko Footlocker di New York dan Boston.

Harga terjual sepatu ini di pasar sekunder meroket sampai dengan 10-15 kali lipat daripada harga aslinya dan untuk pertama kali hal tersebut terjadi pada sepatu basket Kyrie.

Perilisan sepatu ini tampaknya sangat tepat dengan momentum Celtics yang sedang dalam tren kemenangan beruntun dan didukung oleh Kyrie Irving yang berperan besar dalam mengangkat Celtics. Tentunya bersamaan juga dengan kekalahan Warriors dan Curry. Padahal, pada bulan yang sama Under Armour hendak mengeluarkan edisi terbatas Curry 4 yang digunakan Curry pada final NBA.

Pertanyaan yang timbul di benak penulis adalah: “Apakah Nike hendak menenggelamkan UA dan segera menjual Kyrie 3 PE tersebut seadanya ketika Celtics menang? Bagaimana bila ternyata Celtics kalah dan Irving bermain buruk?

Mari kita bahas mengenai sepatu saja.

Penampilan bagian atas sepatu ini menggunakan warna dasar emas yang dikombinasikan dengan warna hijau pada sulaman-sulaman daun semanggi muda dan sulaman logo Kyrie pada ujung lidah sepatu. Logo Nike mendapat warna putih. Modifikasi yang tampak pada bagian atas edisi ini adalah dihilangkannya duri-duri plastik dan menggunakan lapisan tekstil yang berkerapatan lebih tinggi agar dapat dilakukan sulaman.

Penampilan bagian bawah menggunakan warna emas pada sol tengah dan warna putih pada sol luar yang menggunakan karet solid. Alur-alur sirkular pada sol luar area depan menggunakan kombinasi warna hijau dan emas.

Secara keseluruhan edisi ini sebenarnya tidak memiliki nilai intrinsik yang bermakna, dimana penampilan Kyrie yang “biasa saja” pada laga tersebut, dan tidak terdapat modifikasi bahan yang membuatnya lebih terkesan istimewa dan premium. Misalnya saja dengan menggunakan lapisan kulit sebagai pengganti tekstil. Dengan demikian meroketnya harga sepatu ini tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas bahan dan para konsumen kaya bernafsu besar sendirilah yang membuatnya menjadi mahal. (*)

Komentar