IBL

CLS Knights Indonesia akan segera bertolak ke luar negeri untuk menjalani dua laga tandang. Pertama, mereka akan bertandang ke markas Singapore Slingers (26/11/2017), OCBC Arena, Singapura. Selanjutnya, tim asuhan Koko Heru Setyo Nugroho tersebut akan mengunjungi Stadium 29 di Bangkok, Thailand, untuk menghadapi Mono Vampire Basketball Club (29/11/2017).

Ada kabar sedih dan kabar gembira sebelum laga tandang CLS Knights ini. Kabar menyedihkan datang dari Willard Vincent Crews Jr., atau yang akrab disapa Duke Crews. Power forward andalah CLS Knights ini harus beristirahat selama 12 pekan akibat cedera putus urat ligament. Cedera tersebut didapat Duke saat bermain di laga perdana CLS Knights melawan Formosa Dreamers. Kemenangan CLS Knights 94-73 atas Formosa harus dibayar mahal dengan absennya Duke Crews. Sebelum ditarik keluar, Duke sempat menyumbangkan 16 poin untuk CLS Knights Indonesia.

"Tidak dapat dipungkiri, hal ini sedikit mengganggu skema permainan kami. Tapi apapun kondisinya, CLS Knights harus siap menghadapi lawan tanpa Duke. Untuk sementara saya akan menyiapkan rencana B dan menunggu pengganti pemain asing yang baru. Namun saya percaya, tim ini akan terus berkembang dan tidak hanya mengandalkan satu atau dua pemain saja," ujar Koko.

Sementara itu, Managing Partner CLS Knights Indonesia, Christopher Tanuwidjaja mengatakan akan segera mendatangkan pemain asing baru untuk menggantikan Duke. Tapi memang tidak dilakukan dalam waktu dekat ini, sebab bila melihat waktu yang ada (sebelum dua laga tandang), pemain asing baru jelas sulit untuk didatangkan.

"Saya sedang mencari pengganti sementara Duke Crews, karena menurut dokter, pemulihan cederanya bisa memakan waktu 8-12 minggu. Kami masih mencari opini medis dari dokter lainnya. Fokus para ahli medis kami saat ini adalah mengurangi pembengkakan secepat mungkin," ucap Itop, sapaan akrab Christopher.

Khusus untuk kasus Duke Crews, ABL akan memasukkan namanya dalam daftar pemain tidak aktif atau "Inactive / Injured List". Tapi karena ABL punya aturan bahwa setiap tim wajib menggunakan dua pemain asing dunia (World Import) dalam setiap pertandingan, maka CLS Knights harus segera mencari gantinya. Sebab bila tidak mematuhi peraturan ini, maka tim tersebut didenda oleh penyelenggara liga.

Dengan absennya Duke, CLS Knights hanya menyisakan Brian Williams sebagai pemain asing dunia. Tapi, Brian Williams saat pertandingan pertama lalu juga harus ditarik keluar lapangan karena cedera pergelangan kaki. Brian harus ditarik keluar di akhir kuarter kedua. Ia berbenturan dengan Duke Crews, dan menderita cedera pergelangan kaki. Kabar terbaru, Brian Williams sudah bisa kembali ke lapangan untuk berlatih bersama para pemain lainnya.

"Williams hari ini sudah mulai latihan dan sudah dapat izin untuk kontak fisik dari tim medis kami. Semoga nanti pada hari pertandingan dia sudah 100 persen," tutur Koko.

Kabar gembira lainnya yaitu bergabungnya Ebrahim Enguio Lopez. Secara resmi, Biboy -sapaan akrabnya- sudah berstatus sebagai pemain CLS Knights. Hal tersebut ditegaskan oleh akun instragram CLS Knights yang mengunggah foto Biboy sedang menunjukkan kontrak kerjasama yang sudah ditandatangani.

Seperti pernyataan Biboy dalam unggahan berita mainbasket.com sebelumnya, dia sangat senang bisa dihitung sebagai pemain lokal Indonesia. ABL secara resmi mengumumkan status Biboy sebagai Warga Negara Indonesia (WNI). Ini setelah dirinya dinyatakan lolos pemeriksaan jumlah hari minimum menetap di Indonesia oleh manajemen ABL, yaitu 1.080 hari atau kurang lebih 3 tahun.

Penghitungan itu didasari dari kedua passport Biboy. Passport Filipina terdahulu (sebelum proses Naturalisasi) yang sudah tidak berlaku lagi akan digunting. Kini Biboy resmi menggunakan Passport Indonesia yang dikeluarkan sejak tahun 2014 saat ia menjalani proses naturalisasi. Adapun tujuan penghitungan hari menetap tersebut diberlakukan oleh ABL untuk menjaga para Pemain lokal setiap negara yang berpartisipasi, supaya tim yang mengikuti ABL tidak sembarangan menaturalisasi pemain asing menjadi pemain lokal. (*)

Foto: Dika Kawengian, Yoga Prakasita

Komentar