IBL

Dua musim berturut-turut (IBL 2016 dan IBL 2017), Satria Muda Pertamina Jakarta gagal mendapatkan gelar juara. Pada IBL 2016, Satria Muda terhenti di empat besar karena kalah dari CLS Knights Surabaya. Sedangkan pada IBL 2017, tim yang dipimpin oleh Youbel Sondakh itu kalah di partai final dari Pelita Jaya EMP Jakarta. Setelah dua musim gagal meraih juara, berhembus kabar bahwa dua pemain senior Satria Muda, Arki Dikania Wisnu dan Christian Ronaldo Sitepu akan meninggalkan tim ini. Tapi kabar itu tidak benar, keduanya malah memperpanjang kontrak dua bulan jelang IBL 2017-2018.

Sepeninggalan Rony Gunawan, yang kini menjabar Vice President PT Indonesia Sport Venture, praktis di dalam tim hanya ada dua pemain yang bisa dikatakan senior, yaitu Arki dan Dodo --sapaan akrab Christian Ronaldo Sitepu--. Ternyata tahun ini, kontrak masa kontrak kedua pemain tersebut habis tahun ini. Banyak kabar beredar kalau keduanya bakal meninggalkan Satria Muda setelah membela tim nasional Indonesia di SEA Games 2017 Malaysia lalu. Kabar tersebut semakin meyakinkan saat keduanya tidak mengikuti Satria Muda di dua turnamen internasional beberapa waktu lalu. Namun ternyata kedua pemain tersebut memilih untuk tetap membela Satria Muda.

dodo

Dodo lebih dulu sepakat dengan Satria Muda. Pemain berusia 31 tahun tersebut menandatangani kontrak baru dengan durasi dua tahun. Menurutnya, banyak pertimbangan hingga akhirnya memilih tetap di tim ini. Diantaranya adalah kondisi tim dan permintaan dari manajemen maupun jajaran pelatih.

"Sebetulnya kemarin kenapa sempat ada pemikiran ingin pensiun karena ada pertimbangan-pertimbangan personal. Tapi setelah melakukan pembicaraan dengan owner, pelatih, manajemen dan teman-teman di tim, serta melihat kondisi di tim saat ini, akhirnya saya mengurungkan niat tersebut," kata Dodo.

Dodo sudah bergabung dengan Satria Muda sejak tahun 2006. Ia juga menjadi ikon tim ini, sekaligus memahami betul bagaimana kultur dan tradisi di Satria Muda. Sebagai pemain senior yang sudah merasakan pasang surut tim ini, pegalaman Dodo jelas dibutuhkan. Mengingat komposisi pemain Satria Muda didominasi oleh pemain muda.

"Tahun ini kami masih membutuhkan Dodo sebagai leader di tim karena mayoritas pemain yang lain masih sangat muda. Dan para pelapis big man saat ini belum cukup matang. Jadi peran Dodo di tim masih krusial karena dia belum tergantikan, baik dari teknik, fisik dan pengalaman," ujar kepala pelatih Satria Muda, Youbel Sondakh.

arki

Setelah Dodo, Arki Dikania Wisnu yang akhirnya menyetujui kontrak baru yang disodorkan manajemen Satria Muda. Arki akan berada di Satria Muda selama empat tahun ke depan. Pemain berusia 29 tahun ini menjawab keraguan penggemar Satria Muda, sekaligus menegaskan bahwa ia tetap setia dengan tim yang membesarkan namanya.

"Saya melihat bagaimana pemain-pemain hebat biasanya bertahan di satu klub, ada loyalitas dan penginggalan yang mereka berikan. Jadi saya berpikir untuk memberikan semuanya untuk Satria Muda. Saya ingin seperti Amran A. Sinta, Wellyanson Situmorang dan legenda Satria Muda lainnya yang sejak awal hingga akhir karir bertahan di tim ini. Saya juga ingin memberikan pengaruh untuk generasi baru, serta melanjutkan tradisi juara," ucap Arki.

Arki lahir dan dibesarkan di New York, Amerika Serikat. Ia pindah ke Indonesia pada tahun 2011 dan langsung mengawali karir basketnya di Indonesia bersama tim Satria Muda. Selama enam musim, Arki sudah dua kali membawa Satria Muda juara dan sukses memboyong berbagai gelar individu. Terakhir, ia dinobatkan sebagai Most Valuable Player (MVP) IBL 2017. Meski mendapat berbagai tawaran menggiurkan dari tim-tim lainnya, Arki memilih tidak meninggalkan tim ini. Keputusan tersebut sangat menggembirakan bagi Satria Muda.

"Kepemimpinan Arki dan Dodo jelas masih dibutuhkan tim. Peran Arki masih sangat vital bagi tim. Saya berharap dia bisa membimbing pemain muda karena musim depan ia masih akan jadi kapten tim bersama Dodo," tutup Youbel Sondakh.

Foto: Hari Purwanto dan Media Relations Satria Muda

Komentar