IBL

Pacific Caesar Surabaya sudah bersiap menghadapi IBL 2017-2018 yang akan dimulai pada 8 Desember 2017 mendatang. Minggu (15/10/2017) tim baru Pacific Caesar resmi diperkenalkan ke hadapan publik di tengah acara Sneaker Madness. Beberapa bintang muda Pacific turut hadir, seperti Nuke Tri Saputra, Hardian Wicaksono, dan Indra Muhammad. Tak lupa pelatih baru Pacific juga hadir, yaitu Kencana Wukir.

Pacific saat ini menjadi satu-satunya tim asal Surabaya sebagai kontestan IBL 2017-2018. Mereka kini tak ingin sekedar meramaikan saja, melainkan berusaha untuk meningkatkan capaian musim lalu. Ingat bahwa Pacific di IBL 2017 berhasil menembus babak playoff yang sebelumnya tak pernah bisa mereka lakukan sejak kembali ke liga kasta tertinggi musim 2011-2012.

"Kami berniat untuk memaksimalkan potensi muda. Khususnya, Pacific ingin mengembalikan pemain-pemain binaan kami," ucap pemilik Pacifi, Irsan Pribadi Susanto.

Pacific musim ini akan dipimpin oleh nakhoda baru yaitu Kencana Wukir. Namanya memang terdengar asing untuk basket nasional. Sebab ini merupakan debut pelatih asal Surabaya itu di basket nasional. Coach Uki --panggilannya-- cukup akrab dengan basket Surabaya. Terakhir, ia memimpin tim Divisi Satu, Papas Surabaya, berlaga di Jawa Pos-Honda Pro Tournament 2016. Hasilnya, Papas menempati posisi keempat.

"Saya kira Pacific memang punya potensi yang bagus. Mereka muda dan punya semangat juang yang bagus. Kami juga didukung oleh kehadiran dua pemain asing yang cukup bagus. David dan Kavon. Kalau David saya sudah tidak meragukan kemampuannya, namun Kavon saya rasa perlu perhatian khusus mengenai fisiknya. Tapi kita lihat saja nanti," ucapnya.

Dua pemain asing Pacific Caesar kali ini cukup istimewa. Mereka adalah rekan satu tim di liga 3x3 Amerika Serikat, Dew NBA 3x. Tak hanya itu, tim NY Harlem pernah menjuarai liga itu pada tahun 2016. Mereka juga tampil di NBA All-Star Weekend 2016 di New Orleans. Melihat prestasi keduanya, tentu penggemar basket Indonesia semakin tidak sabar menyaksikan aksi mereka di lapangan.

Foto: Rizky Puji Nurwahyudi

Komentar