IBL

Indonesian Basketball League (IBL) akan dimulai 8 Desember 2017. Seperti yang pernah diberitakan mainbasket.com sebelumnya, (25/7/2017), IBL akan diikuti 10 kontestan dan digelar delapan seri reguler di delapan kota. Yang menjadi pembeda dari musim lalu yaitu tak ada pengulangan kota penyelenggara.

Musim lalu, IBL menggelar delapan seri reguler. Namun hanya berlangsung di lima kota saja, yaitu Surabaya, Jakarta, Semarang, Bandung dan Yogyakarta. IBL tiga kali hadir di Jakarta dan dua kali berlangsung di Bandung. Ternyata musim depan, pihak IBL berencana tak lagi mengulang kota penyelenggaraan. Mereka memilih untuk menggelar delapan seri reguler di delapan kota. Direktur IBL Hasan Gozali, sebelumnya menuturkan bahwa delapan kota tersebut adalah Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Solo dan Cirebon. Namun ternyata, kabar terbaru, penyelenggara masih mempertimbangkan beberapa kota tersebut.

"Kota penyelenggaraan masih belum pasti," ucap Hasan Gozali ketika dihubungi melalui aplikasi percakapan, Selasa (26/9/2017). "Iya, kami masih mempertimbangkan kota lain selain Malang dan Surabaya. Jadi ini belum kami pastikan dua kota tersebut."

Dari pernyataan ini, kota yang sudah pasti adalah Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Solo dan Cirebon. Sementara Malang dan Surabaya masih dipertimbangkan.

Penyelenggara memang cukup beralasan bila tidak menggelar IBL di Malang. Sebab memang tidak ada tim Malang yang ikut IBL tahun ini, sama seperti tahun lalu. Bima Sakti Malang sudah berubah menjadi Bima Perkasa Yogyakarta. Jadi penyelenggara masih mempertimbangkan keputusan menggelar seri di Malang. Pun bila digelar, maka penyelenggara tidak akan memakai GOR Bima Sakti.

Sementara itu, seri Surabaya, juga masih abu-abu. Artinya, penyelenggara masih mempertimbangkan seri tersebut. Mengingat, tim CLS Knights Surabaya sudah tidak ikut IBL lagi. Penyelenggara beranggapan bahwa mereka akan kehilangan penonton lantaran pendukung CLS Knights tak akan mau datang ke arena pertandingan.

Hanya saja, memang rasanya tidak adil bila seri Surabaya dihilangkan. Sebab masih ada yang mewakili kota Pahlawan di IBL 2017-2018, yaitu Pacific Caesar Surabaya. Penyelenggara pun ternyata masih memikirkan hal tersebut.

"Memang kalau jadi di Malang, kami tidak akan pakai GOR Bima Sakti. Sementara kalau jadi di Surabaya, arena yang dipakai antara GOR Pacific atau di GOR Kertajaya (CLS)," imbuh Hasan.

Lebih lanjut Hasan Gozali menjelaskan bahwa mereka akan mengumumkan kepastian kota penyelenggara setelah menyelesaikan Draft IBL. Rencananya pemilihan pemain asing di IBL 2017-2018 akan berlangsung pada 3 Oktober 2017 di Jakarta.

Foto: Hari Purwanto

Komentar