IBL

Empat kali kekalahan beruntun bukan hasil yang bagus bagi Stadium Happy 8 Jakarta. Karena itu dengan tekad mengakhiri catatan buruk ini, maka mereka tampil ngotot saat bertemu JNE Bandung Utama, Senin (14 Maret 2016). Ditambah lagi keinginan untuk membalas kekalahan, membakar semangat mereka.

Sekedar mengingat bila Stadium kalah dari Bandung Utama di IBL 2016 Seri I Jakarta. Saat itu mereka kalah 56-60 melalui babak overtime. Kini kedua tim dipertemukan kembali di Seri IV Semarang. Hasilnya, Stadium mampu membalas kekalahan dengan skor 52-42. Kemenangan ini sekaligus membuat agregat kedua tim jadi sama kuat (1-1).

Permainan dalam tempo tinggi diperlihatkan kedua tim sejak tip-off. Skor sama kuat 11-11 menjadi penanda berakhirnya kuarter pertama. Di kuarter kedua, jual beli serangan masih menghiasi laga ini. Bandung Utama berbalik memimpin di halftime dengan skor 27-22. Ini lantaran buzzer beater three point Papin Robertus Nadapdap tepat sasaran. Ini merupakan perjumpaan pertama Papin dengan mantan timnya setelah di tukar dengan Saleh Afriatna dari Bandung Utama.

Pasca istirahat, Stadium tampil lebih tenang. Strategi ini berhasil, mereka berbalik memimpin 42-38 di kuarter ketiga. Selanjutnya di kuarter pamungkas Bandung Utama mencoba melakukan delay permainan dengan memanfaatkan shoot clock. Namun, mereka justru kerap terkena 24 second violation di kuarter terakhir ini. Sebaliknya Stadium sukses menambah 10 poin dan memenangkan pertandingan.

"Kunci di game tadi adalah mengendalikan mental pemain. Empat kali kalah beruntun dan keinginan revans jadi masalah buat kami. Pemain jadi terburu-buru untuk segera memenangkan pertandingan. Mereka juga sempat terbawa permainan lawan. Ini yang kemudian saya hentikan di kuarter tiga dan empat. Setelah mereka bisa tenang, akhirnya anak-anak bisa mengendalikan permainan," ujar kepala pelatih Stadium, Andre Yuwadi, usai laga.

Dari roster Stadium yang diturunkan di laga ini, hanya Bayu Anggara yang mencetak double digit poin dengan menyumbangkan 10 poin.

Foto : Dokumentasi IBL

Komentar