IBL

Converse, Nike, dan butik streetwear asal Paris bernama Pigalle baru-baru ini membuat program kerja sama. Mereka membuat sepatu khusus dengan mengambil palet warna hijau neon dengan basis Chuck Taylor All-Star 1970s dan Chuck Taylor All-Star BB. Perilisan dilakukan di Beijing sekaligus memeriahkan pembukaan lapangan basket baru yang dibangun Nike.

Lapangan yang dibangun itu terbilang spesial. Nike mencoba menggabungkan isu lingkungan dengan kegiatan fisik. fasilitas seluas 55,7 meter persegi itu menggunakan bahan bernama Grind. Si Contreng mengabarkan bahwa Grind adalah lapisan teratas yang terbuat dari daur ulang sepatu tak terpakai. Sebuah lapangan basket berukuran standar internasional membutuhkan sekitar 45.000 sepatu bekas untuk diolah. Fungsinya adalah memberikan lebih banyak kekesatan dan mengurangi kemungkinan cedera atau luka saat terjatuh. Seluruh permukaan diberi warna hijau neon dengan semburan putih dan kuning.

Foto konsep lapangan basket Nike, Converse, dan Pigalle.

Warna itulah yang jadi inspirasi untuk memodifikasi sepatu basket terbaru Converse. Mereka merilis ulang Chuck Taylor All-Star dengan menyuntikkan segala kebutuhan bermain basket modern pada April 2019. Guna membedakannya dengan edisi lawas, kode BB diimbuhkan setelahnya. Tentu saja sepatu terbaru ini jadi perbincangan hangat sesaat setelah dipromosikan melalui media sosial mengingat siluet itu adalah sepatu basket legendaris dan yang tersukses sepanjang masa.

Chuck Taylor All-Star BB diwarnai putih kemudian Stephane Ashpoole selaku desainer Pigalle membubuhinya dengan warna hijau neon sama seperti dengan lapangan basket Nike. Logo Chuck Taylor di bagian mata kaki dalam diubah dengan nama Pigalle yang mengelilingi logo bintang khas Converse. Tidak ada perubahan signifikan dari bahan yang dipakai.

Baca juga: Converse Bersiap Luncurkan Chuck Taylor All Star Versi Modern

Tema kolaborasi kali ini adalah “The Power of Sport to Move the World”. Tulisan itu tersemat di edisi Chuck Taylor All-Star 1970’s saja. Pigalle membuat dua buah 1970’s. Yang pertama berwarna biru dengan ormane petir sedang yang kedua adalah putih laiknya warna edisi BB. Hanya pada sepatu kedua Converse menyematkan tulisan tema kolaborasi pada bagian tumit.

Perilisan lapangan basket dan sepatu ini punya tujuan tertentu. Ashpool mengutarakannya kepada Sneakernews kala hari peresmian. “Guna menyediakan fasilitas bagi masyarakat agar mereka bisa menghasilkan sesuatu yang lebih besar di masa mendatang. Lapangan kami di Paris berhasil jadi tempat yang ramai dikunjungi. Tempat itu jadi pusat berkumpul anak muda dan keluarga. Kini, Beijing jadi tempat selanjutnya,” katanya.

Meski telah melakukan acara pembukaan lapangan, Nike tidak semerta-merta menjual sepatu ini. Ketiganya akan dirilis secara global pada 7 November 2019. Belum dipastikan pula apakah Converse Chuck Taylor All-Star BB versi Pigalle dijadikan sepatu untuk bermain di NBA atau tidak. Meski demkian, kemungkinan itu masih ada mengingat NBA musim 2019-2020 dimulai pada 22 Oktober. Andai kata Nike bertitah demikian, maka Kelly Oubre Jr. sebagai duta produk yang akan bertugas memperkenalkannya pertama kali.

Pigalle x Converse Chuck Taylor All-Star 1970's

Pigalle x Converse Chuck Taylor All-Star BB

Foto: Converse, Ambrose Leung/Hypebeast

Komentar