IBL

Tim nasional Indonesia telah memanggil 15 pemain untuk persiapan SEA Games 2019. Mereka akan menggelar pemusatan latihan pada Juni mendatang. Beberapa pemain lama kembali mendapat kesempatan. Beberapa wajah baru ikut menghiasi daftar. Keduanya siap bersaing untuk mendapatkan tempat di skuat nasional.  

Adhi Pratama menjadi salah satu pemain lama yang terpilih. Senter Pelita Jaya Basketball Club itu menjadi langganan timnas sejak lama. Ia bahkan ikut membela Indonesia di ajang Asian Games 2018 lalu.

Adhi sebenarnya tidak menyangka bisa terpanggil lagi. Ia tidak berharap banyak sebelumnya. Apalagi ia mengaku jarang tampil di IBL 2018-2019.

“Dan, tim saya tidak bisa masuk semifinal,” kata Adhi. “Saya juga lagi fokus mau nikah, jadi tidak terpikirkan.”

Kendati begitu, pemain terbaik NBL Indonesia 2015 tersebut tidak patah arang. Ia kadung terpanggil sehingga harus optimis untuk bersaing. Apalagi ia punya pengalaman dengan timnas.

“Dia, kan, punya pengalaman,” kata Kepala Pelatih Wahyu Jati soal Adhi. “Kami membutuhkan bigman seperti dia. Kami mau pemain yang bisa lari. Tidak hanya diam terima jadi, terima bola. Sejauh ini di liga saya lihat Adhi punya potensi.”

Selain Adhi, Wahyu juga memanggil Arif Hidayat. Garda utama BTN CLS Knights itu baru pertama kali dipanggil timnas. Ia pun senang sekaligus terkejut.

Arif senang karena cita-citanya untuk mengambil andil di timnas lebih terbuka. Ia memang ingin membela nama Indonesia di kancah internasional sejak lama. Namun, itu membuatnya terkejut. Ia tidak menyangka kesempatan datang tahun ini.

“Yang lain ke mana? Kok, tidak ada?” tanya Arif. “Saya pikir, kalaupun saya dipanggil, bakal seleksi dengan 20-an pemain lain. Karena saya tahu banyak teman-teman lain yang juga layak.”

Wahyu sebenarnya sempat menimbang pemain lain. Namun, ia tentu tidak bisa memilih semuanya. Apalagi Manajer Fareza Tamrella mengungkapkan, beberapa pemain tidak jadi dipanggil karena cedera dan bentrok dengan masalah pendidikan.

Abraham Damar dan Andakara Prastawa yang biasa menghiasi skuat timnas, misalnya, tengah memulihkan diri dari cedera. Agassi Goantara dan Vincent Kosasih sedang mengurus pendidikannya.

Dengan begitu, jajaran pelatih memilih pemain yang tersedia. Mereka hendak memaksimalkan waktu untuk pemusatan latihan tahap pertama. Wahyu akan menjalankan sistem seleksi promosi-degradasi. Jika ada pemain yang tidak sesuai harapan, ia akan diganti dengan pemain lain.

“Seperti saya bilang, saya akan menerapkan sistem promosi-degradasi,” jelas Wahyu. “Arif saya panggil karena saya merasa dia yang paling sering tampil dibanding yang lain. Sandy (Febiansyakh) juga begitu, tetapi kami ingin mencoba yang lain. Mei Joni saya lihat sedang bagus di IBL kemarin. Di posisi Sandy banyak yang menggantikan, sementara di posisi Arif ada beberapa pemain yang cedera.”

Selain pemain-pemain profesional, Wahyu ikut memanggil dua pemain muda amatir seperti Muhammad Arighi dan Kelvin Sanjaya. Keduanya sempat mengikut program Perbasi di Kalila Indonesia Warriors. Ia memanggil mereka untuk menyiapkan masa depan timnas. Apalagi timnas tidak hanya akan tampil di SEA Games, tetapi juga Kualifikasi Piala Asia 2021. Piala Asia 2021 akan berhubungan dengan kesempatan Indonesia di Piala Dunia.

Oleh karena itu, timnas meminta dua pemain muda untuk siap bersaing dengan seniornya. Para pemain seperti Adhi dan Arif pun diharapkan bisa menunjukkan kemampuannya selama pemusatan latihan. Keduanya memang siap untuk itu, tetapi Wahyu, misalnya, membutuhkan bukti. Para pemain terpanggil punya waktu sekitar satu bulan memoles kemampuan bersama timnas. Apalagi mereka hendak terbang ke Serbia untuk memantapkan persiapan. (GNP)

Foto: Hariyanto

Komentar