IBL

Bagi kebanyakan orang, sepatu hanyalah sebuah alas kaki. Namun bagi sebagian lainnya, benda tersebut bisa jadi alasan utama terbentuknya sebuah komunitas. Hal itu terbukti dari Griffon’s Army, komunitas pecinta sepatu Macbeth, yang melakukan temu nasional pertama pada 18-19 Agustus 2018. Perhelatan ini mampu menghadirkan sekitar 100 peserta dari regional-regional se-Indonesia.

Para peserta datang sejak tanggal 18 Agustus pagi. Sebelumnya, mereka telah mendaftarkan nama dan membayar sejumlah biaya untuk mendapatkan fasilitas yang telah disediakan. Temu ini diramaikan oleh pihak-pihak penting. Rendy Anika Septama selaku perwakilan pendiri komunitas ini hadir sembari membocorkan sepatu kolaborasi Griffon’s Army Indonesia dan Macbeth. Selain itu, hadir pula Daniel Yopy Suteja selaku Sales Marketing Macbeth Indonesia.

Ada beberapa agenda yang dilakukan dalam temu ini. Diantaranya adalah silaturahmi ke sesama anggota, berbagi pengetahuan seputar Macbeth, hingga berburu hadiah sebagai yang paling ditunggu. Terang saja, panitia menyiapkan berbagai pernak-pernik dari pihak sponsor serta sebuah sepatu yang telah dilukis dengan gambar bertema Indonesia. Selain itu, tersedia pula empat buah sepatu Macbeth yang diundi di penghujung pertemuan. Kesemuanya dibagikan secara cuma-cuma bagi peserta beruntung.

Berbagai pujian dan apresiasi terlontar dari acara yang sudah tertunda selama delapan tahun ini. “Akhirnya bisa berkumpul dengan para penikmat Macbeth. Saat mendapat undangan dari panitia, saya langsung mengiyakan,” ujar Opa, sapaan Daniel Yopy Suteja. Pria yang juga atlet BMX ini juga mengapresiasi perjuangan para peserta yang hadir dari kota-kota lain se-Indonesia.

Perkataan Opa Daniel diiyakan Rendy. Ia menyadari bahwa acara ini sudah direncanakan sejak lama namun baru tahun 2018 bisa terealisasi. “Komunitas ini didirikan pada 9 Mei 2010. Namun butuh delapan tahun hingga akhirnya bisa melaksanakan acara berskala nasional,” kata Rendy. Bersama beberapa orang lainnya, Rendy berinisasi membuat Griffon’s Army setelah sebelumnya kerap berdiskusi di forum Kaskus.

Meski didominasi dari Jawa, peserta dari luar pulau tidak segan untuk datang. Peserta terjauh dinobatkan kepada Dimas Ikhsan, penggila Macbeth dari Manokwari. “Saya sebenarnya asli Jakarta, besar di Pekanbaru, kini bekerja di Manokwari. Senang sekali bisa bertemu teman-teman Griffon’s Army. Sebagian sudah saya kenal melalui forum di Facebook, ini kesempatan saya bertatap muka dengan mereka demi menyambung persahabatan,” ujar Dimas di penghujung acara.

Agenda terdekat bagi komunitas ini adalah merampungkan proyek sepatu kolaborasi dengan Macbeth. Sepatu itu bisa jadi bentuk apresiasi tertinggi Macbeth Indonesia terhadap komunitas pecinta sepatu buatan Tom Delonge itu. Meski demikian, proyek itu masih mengalami kendala sehingga belum bisa terealisasi. “Saya tidak bisa menjanjikan kapan (proyek ini selesai), namun saya harap kalian semua bersabar dan percaya bahwa saya sedang memperjuangkannya,” ujar Opa Daniel di hadapan para peserta.

Dari kiri: Yogi Yudha, Indra Istiawan, Zaka Fahmi, dan Susanto Triwidjaksono adalah panitia inti atas terselenggaranya Temu Nasional Perdana Griffon's Army Indonesia 2018.

Komentar