IBL

Sudah setahun sejak Tyreek Jewell, bekas garda asing Satria Muda Pertamina Jakarta, memenangkan kontes slam dunk di IBL All-Star. Namun, namanya tidak juga pudar dalam ingatan penggemarnya di Indonesia meski ia tidak lagi membela tim ini pada musim 2017-2018. Apalagi laki-laki kelahiran 4 September 1993 di Bronx, New York, Amerika Serikat ini muncul di berbagai gerai Nike di seluruh dunia. 

Jewell, 24 tahun, memang seorang atlet sekaligus model produk-produk Nike. Perusahaan asal Oregon itu merekrutnya menjadi model sejak sebelum ia datang ke Indonesia.

Selain menjadi model, Jewell juga memiliki lini busana sendiri. Ia tengah membangun sebuah merek dengan nama Crown Jewell yang ia mulai sejak masih bermain di Indonesia. Namun, di sela-sela kesibukannya sebagai model, ia terus melanjutkan karir sebagai pebasket, dan sempat bermain di Slowakia setelah mengarungi karir di Indonesia.

Mainbasket mewawancarai Jewell melalui surat elektronik untuk membicarakan banyak hal: karir basketnya, karir modelnya, bahkan tentang membangun bisnis pakaian. Kala itu, ia tengah melakukan perjalanan bisnis ke Jerman bersama Nike. 

Anda memiliki karir yang bagus di Indonesia, dan saya ingin tahu kesan Anda pada negara ini.

Saya cinta Indonesia dan cuacanya luar biasa. Saya tidak keberatan tinggal di sana. Satu hal yang saya keluhkan mungkin macetnya.

Saya ingat Anda bermain di IBL All-Star dan memenangkan kontes slam dunk tahun lalu. Bagaimana Anda melakukannya, dan seberapa berarti itu untuk Anda?

Itu terjadi sesuai rencana. Saya sebenarnya sangat gembira dan (perasaan) itu membantu saya. Kesuksesan itu sangat berarti bagi saya dan telah menjadi bagian dari karir saya selamanya.

Anda juga bermain di laga final tahun lalu, hanya satu kemenangan lagi untuk jadi juara, tapi sayangnya Anda gagal. Saya ingin tahu kesan Anda pada pertandingan itu.

Laga final merupakan pengalaman bagus. Banyak orang tidak tahu, saya sebenarnya mengalami cedera engkel di laga kedua, jadi saya tidak benar-benar bisa melakukan banyak hal di laga ketiga. Saya banyak berkembang dengan semua pengalaman itu.

Tyreek Jewell, garda asing Satria Muda Pertamina Jakarta (2016-2017), ketika mengikuti dan memenangkan kontes slam dunk 2017 lalu. Foto: Ariya Kurniawan/IBL Indonesia 

 

Satria Muda memenangkan kejuaraan musim ini tanpa Anda, adakah pesan untuk mereka?

Selamat, saya turut senang untuk teman-teman saya dan seluruh organisasinya. Mereka layak.

Setelah ke Indonesia, Anda kembali ke Amerika Serikat dan bermain di luar negeri lagi. Di mana Anda bermain waktu itu?

Saya bermain di Slowakia, dan itu pengalaman yang bagus. Saya belajar banyak sebagai seorang pemain ketika bermain di sana. Pengalaman itu membuat saya jadi pemain basket yang lebih baik lagi.

Saya tahu Anda mencintai basket, tapi saya tidak tahu seberapa besar cinta Anda kepadanya. Ceritakan tentang hubungan Anda dengan basket!

Basket adalah hidup. Basket memberi saya koneksi kepada banyak hal, seperti: Nike, bertemu orang-orang, dan jalan-jalan keliling dunia.

Saya tahu Anda juga mengidolakan Russell Westbrook, dan OKC gagal ke semifinal tahun ini. Apakah ini membuat Anda kesal?

Iya, saya kesal dengan itu. Saya merasa kami punya pemain yang bagus untuk setidaknya melaju ke semifinal Wilayah Barat, tapi malah kalah di putaran pertama. Saya kesal, tapi Russ tetap idola saya!

OKC telah tereliminasi, tetapi kompetisi terus berjalan. Apa prediksimu?

Saya berpihak pada Rockets di Barat dan Cavs di Timur. Saya bukannya tak suka LeBron, tapi Rockets sangat kuat.

Tyreek Jewell menjadi model untuk produk-produk Nike. Foto: Nike

 

Mari membicarakan hal lain; kami lihat Anda juga punya minat di dunia model. Apakah menjadi model juga merupakan bagian dari hidup Anda? Bagaimana Anda bisa bekerja sama dengan Nike?

Dunia model merupakan harapan ibu saya sejak saya kecil. Saya tidak pernah mencoba melakukannya, tapi Nike menghubungi saya untuk kampanyenya. Mereka ingin saya menjadi bagian mereka, dan sejak itulah saya jadi model mereka.

Apakah orang-orang biasa seperti saya bisa jadi model Nike?

Saya tidak akan mengatakan tidak, tapi akan sangat sulit untuk benar-benar direkrut terutama jika Anda tidak memiliki agen untuk menjadi model.

Tyreek Jewell menjadi model Nike sekaligus model mereknya sendiri, Crown Jewell. Foto: Dok. pribadi

 

Anda juga membangun merek sendiri dengan nama Crown Jewell. Apa yang Anda inginkan dari membangun bisnis ini?

Saya ingin ini menjadi merek pakaian dan gerai untuk menghubungkan orang-orang di seluruh dunia, entah itu untuk memotivasi orang atau bahkan berkolaborasi dengan bisnis lain. Yang terpenting, saya melakukan ini untuk mengurus anak perempuan saya.

Sudah berapa lama Anda membangun bisnis ini?

Saya memulai ini kurang dari setahun dan saya belum menemukan masalah sejauh ini. Jika saya mengalaminya, itu akan menjadi pelajaran bagi saya.

Saya tahu membagun merek itu sangat sulit, tapi juga menantang saya untuk menjadi lebih kreatif dan lebih baik, ini menarik. Apa pendapatmu? 

Saya juga tahu membangun sebuah mereka sangatlah sulit, tapi ini justru memotivasi saya untuk menjadi lebih baik setiap hari. Ini juga membuat saya menjadi orang yang menarik, karena orang-orang bertemu dengan saya dan melihat semua yang telah saya lalui hingga benar-benar memiliki bisnis.

Anda punya penggemar di Indonesia, bagaimana cara mereka membeli produkmu jika mereka ingin memilikinya?

Saya masih berusaha supaya produk ini tersedia di sana. Saya sudah berencana melakukan itu.

Baiklah, saya pikir itu cukup. Senang bicara dengan Anda. Saya harap bisa berjumpa lagi dengan Anda di Indonesia atau tempat lain.

Terima kasih atas kebaikannya dan salam untuk Indonesia. Indonesia merupakan bagian hidup saya selamanya!

Foto: Hari Purwanto/IBL Indonesia

Komentar