Giannis Antetokounmpo beraksi lagi setelah tiga minggu. MVP NBA dua kali itu memimpin Milwaukee Bucks menaklukkan Chicago Bulls 112-103. Aksi Bucks di United Center, Chicago itu memberikan kekalahan pertama tuan rumah setelah lima pertandingan.
Bucks mendominasi sejak enam menit pertama. Bulls membuat Bucks tidak nyaman di paruh kedua. Tapi Bucks kembali membuka jarak dan melaju 5-0 dalam 23 detik terakhir. Windmill dunk Giannis menjadi aksi penutup laga.
Tapi aksi Giannis itu menjadi buah bibir. Bucks memang sudah unggul tujuh poin di penghujung laga. Sudah pasti menang. Setelah Giannis melakukan dunk itu, terjadi keributan antar pemain. Beberapa pemain Bulls melakukan protes kepada Giannis.
Baca juga: Timberwolves Kalahkan Bucks Untuk Kemenangan ke-9 Dalam 11 Laga
“Giannis seharusnya tidak melakukan dunk itu. Tindakan itu tidak menghormati permainan. Menurut saya, Giannis lebih baik dari itu. Pertandingan sudah selesai. Kenapa harus melakukan itu? Ini soal menghormati,” keluh garda Bulls, Coby White.
Dalam jumpa pers setelah pertandingan, Giannis membela diri dari tuduhan tidak menghormati lawan. Ia tetap melakukan dunk itu sebagai bentuk penyampaian pesan kepada rekan-rekan setimnya.
“Kami berada di peringkat ke-11 Wilayah Timur. Kami harus terus menemukan identitas. Jika dunk itu berarti sedikit dianggap sebagai tindakan kasar di akhir pertandingan, ya biarkan saja. Mengapa kami harus mengulur waktu dan menunjukkan rasa hormat dalam pertandingan yang adil? Kami sedang berjuang sekarang,” ucap Giannis.
Baca juga: Doc Rivers Nilai Bucks Belum Perlu Perubahan Total
Giannis kurang dari 25 menit setelah melewatkan delapan pertandingan karena cedera betis kanan. The Greek Freak mencetak 29 poin dan 8 rebound melalui 10/15 tembakan. Giannis hanya melewatkan 2 dari 8 tembakan gratis.
Bucks (13-19) sedang berjuang di papan bawah. Bucks menelan 2-6 saat Giannis absen. Tim asuhan Doc Rivers itu menjadi tim terburuk keempat di Wilayah Timur. Hanya lebih baik dari Hornets (11-20), Nets (10-19), Wizards (6-23) dan Pacers (6-26).
“Situasi ini sangat sulit. Saya sudah bermain 13 tahun di liga. Jika kami terus kalah, mungkin setengah dari tim tidak akan ada di sini. Kami tidak akan lolos playoff. Saya benar-benar tidak peduli. Pada akhirnya saya hanya ingin bermain, tidak cedera, dan membantu tim menang,” tuturnya.
“Dan jika (dunk) adalah hal yang harus terjadi agar semua orang sadar dan mengerti bahwa kami semua sedang berjuang untuk hidup dan harus bekerja keras, jadi biarlah itu terjadi,” imbuh All-NBA sembilan kali itu. (rag)
Foto: Geoff Stellfox/AFP





0822 3356 3502