NBA mengatakan pada hari Rabu (3/9) waktu Amerika Serikat, bahwa mereka akan menyelidiki apakah kontrak dukungan senilai 28 juta Dolar AS antara Kawhi Leonard dan perusahaan yang berbasis di California memungkinkan Los Angeles Clippers untuk menghindari aturan batas gaji liga. Dugaan Leonard menerima uang "di bawah meja" ini menyusul laporan oleh jurnalis Pablo Torre.

Segera setelah NBA membuka penyelidikan, Clippers dengan tegas membantah adanya pelanggaran aturan dan mengatakan mereka menyambut baik niat dari liga. Penyelidikan akan berfokus pada hubungan antara Leonard, Clippers, dan sebuah perusahaan bernama Aspiration Fund Adviser, LLC, yang mengajukan kebangkrutan tahun ini. Penyelidikan tersebut mencantumkan beberapa kreditor pada saat itu, di antaranya Clippers (yang memiliki utang sekitar 30 juta Dolar AS) dan sebuah perusahaan bernama KL2 Aspire LLC yang memiliki utang 7 juta Dolar AS.

Baca juga: Kawhi Leonard Diduga Terima Uang "Bawah Meja" dari Pemilik Clippers

"Kami mengetahui laporan media pagi ini mengenai LA Clippers dan sedang memulai penyelidikan," kata juru bicara NBA, Mike Bass, Rabu (3/9) waktu setempat.

Pemilik Clippers, Steve Ballmer, menginvestasikan 50 juta Dolar AS di Aspiration, dan perusahaan serta tim mengumumkan kemitraan senilai 300 juta Dolar AS pada September 2021. Hal ini terjadi sekitar sebulan setelah Leonard menandatangani perpanjangan kontrak empat tahun senilai 176 juta Dolar AS dengan Clippers.

Tim mengakhiri hubungannya dengan Aspiration setelah dua tahun, dengan mengatakan kontrak tersebut tidak memenuhi syarat.

"Baik Clippers maupun Steve Ballmer tidak menghindari batasan gaji," kata juru bicara Clippers. "Anggapan bahwa Steve berinvestasi di Aspiration untuk menyalurkan uang kepada Kawhi Leonard sungguh absurd. Steve berinvestasi karena para pendiri Aspiration menampilkan diri mereka berkomitmen untuk melakukan yang terbaik bagi pelanggan mereka sekaligus melindungi lingkungan."

Liga dapat mengeluarkan sanksi berat jika aturan batas gaji ditemukan telah dilanggar oleh suatu tim, termasuk denda hingga 7,5 juta Dolar AS, pembatalan kontrak, dan penyitaan pilihan draft di masa mendatang. (tor)

Foto: theverge.com

Komentar