KEJURNAS

Fictor Gideon Roring kembali ke tepi lapangan. Memang bukan dengan tim profesional maupun timnas. Tapi di Mandiri Kejurnas Antarklub 2025. Pria yang akrab disapa Coach Ito itu kini aktif dalam pembinaan atlet usia dini melalui klubnya, Roar Basketball.

Dalam Mandiri Kejurnas Antarklub 2025, anak asuh Coach Ito tergabung dalam Roar Basketball Jakarta (putri) dan PS Roar Jakarta (putra). Mereka ikut kategori U16 putra dan putri serta U18 putri.

Coach Ito sendiri baru sampai di Surabaya pada Rabu (23/7). Ia langsung menuju GOR Basket Unesa untuk mendampingi Roar melawan Airone Jakarta di perempat final U16  pada siang harinya.

Baca juga: PS Roar vs Aras Gading Muda Bertemu di Laga Pamungkas Putra

Begitu juga saat Roar melawan The Lion Surabaya dan PS Roar dengan BIFFI Surabaya di semifinal kemarin. Coach Ito berada di bangku cadangan dan ikut memberikan instruksi kepada para pemain.

“Kalau ditanya sekarang terjun ke kelompok usia, jujur, saya malah sangat senang. Saya suka anak-anak. Saya suka bola basket. Basket itu hidup saya. Ya memang ribet, ruwet, dan pusing. Tapi saya menjalaninya dengan senang hati,” kata Coach Ito.

Coach Ito mundur dari dunia basket profesional pada Maret 2019. Ia meninggalkan jabatannya sebagai pelatih baik di timnas putra dan Pelita Jaya Bakrie Jakarta. Saat itu, Coach Ito berhenti karena masalah kesehatan. Tapi ia sempat kembali pada IBL 2022 dan menjadi kandidat Coach of the Year.

Sejak saat itu Coach Ito fokus pada akademi basket miliknya. Roar Basketball Academy sudah berjalan selama satu dekade. Kemudian baru terbentuk klub basket pada tahun 2020. Tetapi baru aktif dalam tiga tahun terakhir karena sempat terkendala pandemi.

Baca juga: The Lion Surabaya Menantang Sahabat Semarang di Final Putri

Padahal Coach Ito awalnya tidak mau membuat klub. Akhirnya ia membuat klub yang awalnya dua tim di U12 dan U14 putri. Itupun karena desakan dari para orang tua. Kini Roar sudah memiliki tim kelompok usia U12 hingga U16. Bahkan U18 putri yang pekan ini tampil di kejurnas.

“Awalnya saya nggak mau membuat klub karena saya tahu pasti ribet banget. Dan memang benar. Permasalahannya kompleks. Masalah lapangan, kekurangan pelatih, dealing dengan orang tua sampai aturan di DKI dan kejurnas beda. Banyak hal yang di-adjust. Banyak dramanya,” tuturnya.

Tetapi dibalik berbagai tantangan tersebut, Coach Ito tetap maju. Ia ingat tujuannya untuk terjun dalam basket usia dini. Yakni membentuk sebanyak mungkin talenta yang nantinya bisa membawa nama Indonesia.

“Buat apa sih bukin klub kan ya ujung-ujungnya buat basket Indonesia. Buat timnas. Harapan kami kedepan bisa menyumbang atlet bermain di timnas. Disamping itu anak-anak bisa menyalurkan bakatnya.”

“Sukses di basket dan pendidikan. Bangganya lagi saat banyak anak-anak yang ke diterima di sekolah melalui beasiswa. Itu kepuasan tersendiri bagi kami untuk membantu anak-anak dan orang tua,” pungkasnya.

Sementara itu, Coach Ito juga puas melihat anak asuhnya bisa menembus final Mandiri Kejurnas Antarklub 2025. PS Roar melangkah ke final. Sedangkan Roar sampai semifinal. Coach Ito menyebut ini hasil yang mengejutkan. (rag)

Foto: Perbasi

Komentar