IBL

IBL kembali menyelenggarakan turnamen pramusim. All Indonesian 2024 menjadi tajuknya. Berbeda dengan IBL sebagai liga utama. All Indonesian ini hanya boleh diikuti oleh pemain lokal. Sesuai dengan namanya. Lantas bagaimana dengan pemain naturalisasi dan heritage (keturunan) di All Indonesian ini?

“Jadi, IBL All Indonesian ini adalah semua pemain lokal. Tidak seperti sebelumnya (IBL) ada pemain asing. Kali ini pemain lokal dan apabila ada pemain naturalisasi itu diizinkan. Tetapi harus dapat izin dulu dari PP Perbasi,” ujar Head of Marketing Business and Development IBL Adrian Aries dalam jumpa pers Kamis (29/8) di CGV Fx Sudirman, Jakarta itu.

Ada 14 tim peserta dalam All Indonesian 2024. Dari penuturan Adrian, sejauh ini tim-tim memang belum memberikan roster atau daftar pemain. All Indonesian akan berlangsung pada 22 September hingga 6 Oktober mendatang di Hall A Basket Senayan, Jakarta.

Baca juga: Jadwal Lengkap IBL All Indonesian 2024

“Sebenarnya naturalisasi mendapatkan izin (bermain) ya, dan masuk kategori sebagai pemain lokal juga. Tetapi itu harus mendapatkan izin dari PP Perbasi,” sambung Adrian. Sejauh ini, belum ada penjelasan IBL mengenai alasan mengajukan izin ke Perbasi.

Berdasarkan IBL 2024, ada empat pemain naturalisasi yang tersebar dalam empat tim. Mereka adalah Jamarr Johnson (Borneo Hornbills), Dame Diagne (Satria Muda), Anthony Beane Jr. (Pelita Jaya), dan Lester Prosper (Dewa United).

Meski pemain naturalisasi diperbolehkan di All Indonesian, IBL memberi aturan khusus. Tidak seperti di liga yang dihitung pemain lokal. “Jumlahnya naturalisasi memang untuk satu orang. Satu tim, satu pemain,” jelas Adrian.

Baca juga: Hasil Undian All Indonesian 2024, Reuni dengan Lawan Playoff Lagi

Indonesia juga memiliki pemain keturunan yaitu Brandon Jawato (Pelita Jaya). Ayahnya dari Bali, sedangkan Ibunya dari Amerika Serikat. Berdasarkan keputusan FIBA, Jawato masuk dalam pemain lokal dan sudah memiliki paspor Indonesia. Jawato bermain untuk timnas Indonesia pada FIBA Asia Cup 2022, SEA Games 2022, dan beberapa event kualifikasi FIBA lainnya.

Selain itu, ada Devon Van Oostrum yang juga memiliki garis keturunan Indonesia dari nenek dari pihak ibunya. Tapi Van Oostrum tidak memiliki paspor Indonesia. Untuk aturan pemain keturunan sendiri tidak diperbolehkan bermain di All Indonesian.

All Indonesian 2024 menggunakan sistem round robin. Ada empat grup. Masing-masing juara grup yang lolos ke semifinal. Ada perebutan tempat ketiga. Untuk final menggunakan sistem best of three. (rag)

Foto: IBL

Komentar