IBL

Surabaya Fever meraih hasil sempura di babak penyisihan grup A, Srikandi Cup Seri 2 Surabaya. Ini setelah mereka menang 77-45 atas Tanago Friesian Jakarta di GOR Kertajaya Surabaya, Rabu, 31 Januari 2018. Fever melaju ke semifinal dengan modal tiga kemenangan di babak penyisihan.

Sebelum laga dimulai, Fever melaksanakan acara “Championship Banner Celebration” (pemasangan spanduk juara tahun 2017) dan memberikan tanda mata kepada seluruh pemain Fever atas keberhasilan mereka menjadi juara musim lalu.

Jalannya pertandingan paling menarik di kuarter pertama. Fever hanya unggul satu bola saja, 16-14. Ini karena Tanago memberikan perlawanan sengit sekaligus akurasi tembakannya sedang bagus. Mesin Fever memanas di kuarter kedua. Mereka menemukan irama permainan dan mampu unggul 42-27.

Di babak kedua, Tanago tidak mampu berbuat banyak, karena kurangnya kedalaman pemain cadangan mereka. Meski demikian kepala pelatih Abrizalt Hasiholan tetap menginstruksikan pemainnya untuk terus bermain dengan tempo tinggi. Meski beberapa kali aksi Tiara Aulia Denaya kerap merepotkan Fever, namun tetap saja ia belum mampu mengantarkan timnya meraih kemenangan dipertandingan kali ini.

Sebaliknya Surabaya Fever semakin melaju kencang di dua kuarter sisa, seraya mengantarkan mereka lolos kebabak semifinal pada pertandingan yang akan dimainkan hari Jumat, 2 Februari mendatang.

Catatan statistik menjabarkan kunci kemenangan tuan rumah Fever atas lawannya pada pertandingan hari ini adalah berkat keberhasilan mereka merajai rebound, 69 berbanding 37. Serta bangku cadangan yang bisa menyumbangkan 33 poin.

Gabriel Sophia center andalan Fever berhasil mencetak double double pada pertandingan kali ini dengan torehan 23 poin dan 13 rebound. Dari kubu Tanago, Jane Adelaide dapat mencetak 13 poin dan tujuh rebound.

"Pertandingan hari ini para pemain senior kami lebih bagus dibanding sebelumnya. Tapi kita juga harus tetap waspada untuk menghadapi lawan di babak semifinal, yang kemungkinan adalah Merah Putih Samator," ucap kepala pelatih Fever, Wellyanto Pribadi.

“Kami kalah karena kurang dalamnya para pemain cadangan kita. Sebelum game saya juga memberikan analisa kepada para pemain sayaa, jika berhadapan dengan pemain tinggi mereka harus seperti apa dan bermain apa. Tapi yah itu, kita kalah kelas tapi saya bangga dengan perjuangan pemain Tanago," komentar kepala pelatih Tanago, Abrizalt Hasiholan. (*)

Foto: Mei Linda

Komentar