IBL

Jajaran kepelatihan CLS Knights Indonesia tampaknya belum menemukan ramuan yang pas untuk mengembalikan performa tim ini di ASEAN Basketball League (ABL) 2017-2018. Sebab mereka baru saja menelan empat kekalahan berturut-turut setelah sempat memberikan kejutan di pertandingan debutnya. Kepala pelatih CLS Knights, Koko Heru Setyo Nugroho mengaku akan menerima segala konsekuensi yang diberikan manajemen terkait dengan kekalahan beruntun timnya.

Hal itu disampaikan Coach Koko usai memimpin CLS Knights menjamu Singapore Slingers di GOR Kertajaya Surabaya, (13/12/2017). CLS Knights kalah 79-71 atas Slingers. Sedihnya, ini merupakan kekalahan kedua atas Slingers. Sebelumnya, CLS Knights juga menyerah di kandang Slingers, OCBC Arena, Singapura (26/11/2017). Rekor ini menambah catatan buruk CLS Knights yang juga kalah atas Mono Vampire Basketball (85-98) dan Hong Kong Eastern Sports Club (78-87).

Salah satu faktor yang menyebabkan rentetan hasil buruk yang diterima CLS Knights yaitu absennya Willard Vincent "Duke" Crews Jr.. Sebab setelah Duke divonis absen 12 minggu, CLS Knights belum menemukan pengganti yang cocok. Evan Brock yang sudah masuk di pertandingan kedua ternyata tidak sesuai dengan ekspektasi pelatih. Sedangkan di laga melawan Slingers di Surabaya, CLS Knights memainkan Decorey Aaron Jones sebagai pengganti Brock dan menambahkan Rudy Lingganai untuk memperkuat barisan guard. Mereka juga belum berhasil mengangkat performa CLS Knights.

"Memang di pertandingan ini kalau dilihat paling menurun sekali yaitu dari segi field goals, terutama free throw," kata Coach Koko, selesai pertandingan. "Kalau untuk Rudy dan Deco, saya bisa maklum dengan penampilan mereka. Mereka masih baru, mungkin masih belum kembali sentuhannya."

CLS Knights kini sudah menjalani 5 dari 20 pertandingan di musim reguler ABL 2017-2018. Hasilnya memang tidak begitu bagus. Tapi Coach Koko masih optimistis CLS Knights bisa memperbaiki penampilan dan mencuri satu tempat di playoff. Ia merencanakan untuk memberikan sedikit waktu beristirahat bagi pemainnya. Dengan hal tersebut, diharapkan pemain-pemain bisa melupakan kekalahan dan kembali fokus menghadapi 15 pertandingan sisanya.

Coach Koko sudah siap dengan segala konsekuensi yang akan diterimanya. Sebab ini memang sudah menjadi resiko pekerjaan sebagai kepala pelatih. Apapun konsekuensi yang akan diberikan manajemen CLS Knights, ia akan menerimanya.

"Pada dasarnya, tekanan pasti ada, tapi memang inilah yang harus saya alami ketika saya memutuskan untuk menerima tawaran sebagai pelatih. Saya harus siap menang dan siap kalah. Reaksi pasti ada, kalau menang bagiamana, kalau kalah bagiamana. Konsekuensinya pasti ada. Saya juga sudah lama di kepelatihan jadi saya sudah tahu apa konsekuensinya," ungkap Coach Koko. (*)

Foto: Yoga Prakasita

Komentar