IBL

Gelaran Indonesian Basketball League (IBL) 2017 hampir mencapai puncaknya. Laga final pertandingan pertama antara Pelita Jaya EMP Jakarta dan Satria Muda Pertamina Jakarta telah berlangsung di C-Tra Arena, Bandung, Jawa Barat, pada Kamis, 4 Mei 2017. Dalam perseteruan itu, Pelita Jaya akhirnya berhasil menjadi pemenang dengan skor akhir 63-57. Hasil itu sekaligus membuat mereka hanya membutuhkan satu kali lagi kemenangan untuk menjadi kampiun.

Tampil sebagai pemain utama, Martavious Irving menjadi pencetak angka terbanyak dengan 18 poin. Akan tetapi, center Kore White justru lebih dominan dengan double-double 17 poin dan 12 rebound. Sementara itu, meski hanya mengoleksi 8 poin, Daniel Wenas yang bermain dari bangku cadangan bermain efektif dengan mengumpulkan tambahan 11 rebound. Padahal ia bermain di posisi small man.

Dari Satria Muda, Carlos Smith mengumpulkan double-double 15 poin dan 12 rebound. Vamiga Michel di tempat kedua dengan 13 poin. Guard Tyreek Jewell ikut menyumbang catatan penting dengan hampir mencetak double-double 9 poin dan 10 rebound.

Di kuarter pertama, sebenarnya Pelita Jaya sempat tertinggal 10-0 dari lawannya. Mereka kesulitan menembus pertahanan Satria Muda yang cukup rapat di awal itu. Presentase field goal mereka tertahan di angka 28 persen. Padahal lawannya itu bermain tanpa pemain andalan mereka, Arki Dikania Wisnu yang belum sepenuhnya pulih dari cedera. Arki hanya terlihat duduk di bangku cadangan tanpa sempat bermain satu detik pun. Akan tetapi, Satria Muda memimpin 20-13.

Kuarter kedua, menurut Kepala Pelatih Johanis Winar, Pelita Jaya masih kurang bagus. Akan tetapi, mereka di kuarter ini hampir menyusul lawannya. Dengan mengandalkan kombinasi peran pemain asing dan lokal, Pelita Jaya sukses menipiskan selisih. Skor berakhir 35-33 masih untuk Satria Muda.

Setelah turun minum di paruh waktu pertama, Pelita Jaya akhirnya bisa memimpin perolehan angka. Akan tetapi, itu tidak berlangsung lama karena Satria Muda juga sengit melakukan perlawanan. Kedua tim jadi bergantian memimpin perolehan angka hingga empat kali, dan pada akhirnya Satria Muda melebarkan jarak melalui sumbangan sembilan poin Vamiga Michel di kuarter tiga. Pelita Jaya tertinggal lagi 51-44 dari Satria Muda.

Melaju ke kuarter empat. Pelita Jaya benar-benar bangkit di saat-saat krusial. “Kuncinya di kuarter empat,” kata Johanis Winar meyakinkan. “Mereka (tim asuhannya) bisa bounce-back (bangkit).” Memang pada saat itu pemain menjadi lebih solid, terutama dalam menjaga pertahanan. Berkali-kali Tyreek Jewell, guard Satria Muda, memaksa masuk ke wilayah mereka, tetapi berkali-kali pula ia gagal mendulang poin.

Saat Pelita Jaya sedang bangkit-bangkitnya, performa Satria Muda malah mengalami penurunan di akhir kuarter. Hal itu kemudian diamini Kepala Pelatih Youbel Sondakh. Menurutnya, para pemainnya memang kesulitan di akhir itu, sementara lawannya malah bermain luar biasa. Pelita Jaya dinilai konsisten untuk mengejar ketinggalan dan memimpin kemudian. Sampai bel tanda berakhirnya pertandingan berbunyi, Pelita Jaya berhasil mengunci kemenangan 63-57.

Dengan kemenangan itu, seperti biasa Johanis memberikan pujian dan terima kasih kepada pemain yang sudah berkerja keras. Pertandingan selanjutnya akan berlangsung di rumah Satria Muda di Britama Arena, Mahaka Square, Kelapa Gading, Jakarta pada Sabtu 7 Mei 2017. Sebagai persiapan, Pelita Jaya mengaku tidak memiliki strategi khusus, tapi mereka bakal lebih fokus dan disiplin lagi ketika bermain.

Sementara itu, setelah mengalami kekalahan ketiga mereka selama 2017 ini, Satria Muda juga akan kembali beringas. Apalagi kemungkinannya di pertandingan kedua nanti Arki juga sudah bisa tampil memperkuat tim. Youbel memastikan Satria Muda akan melakukan perubahan dari evaluasi setelah pertandingan pertama itu.(*)

Foto: Hari Purwanto

Komentar