IBL

Pelita Jaya EMP Jakarta melangkahkan satu kakinya menuju final. Pasalnya, dalam laga perdana semifinal Playoffs Indonesian Basketball League (IBL) 2017, mereka berhasil keluar sebagai pemenang. Pelita Jaya unggul 60-55 atas Aspac Jakarta di C-Tra Arena, Bandung, Jawa Barat, Kamis 27 April 2017. Artinya mereka hanya memerlukan satu kemenangan lagi untuk melaju ke babak final.

Dalam pertandingan itu, Martavious Irving gemilang dengan catatan 25 poin, 7 rebound, 3 asis, dan 3 steal. Ponsianus Nyoman Indrawan mencetak double-double 10 poin dan 16 rebound. Adhi Pratama yang baru kembali dari cederanya juga mencetak double-double 10 poin dan 12 rebound.

Di sisi Aspac, Dominique Williams menjadi pencetak angka terbanyak dengan 27 poin. Sementara pemain lokal Abraham Damar Grahita mencetak 10 poin. Raihan poin itu dilengkapi dengan penghargaan Most Improve Player of the Year yang dinobatkan sebelum pertandingan dimulai. Sayangnya penghargaan itu tidak membawa berkah kemenangan malam itu.

Di awal kuarter pertama Aspac sudah tertinggal 14-5. Pelita Jaya agresif melakukan serangan-serangan yang membuat mereka tertinggal. Baru di sisa setengah waktu kuarter pertama, Aspac menemukan permainannya. Sayangnya sampai peluit berbunyi mereka tetap tertinggal 18-12 dari lawannya.

Pelita Jaya melanjutkan dominasinya di kuarter kedua. Melalui pemain asing mereka, Irving, point guard, tim asal Jakarta itu menjaga permainan. Adhi dan Ponsianus juga terlihat dominan di bawah ring dengan rajin mengumpulkan rebound, terutama offensive rebound.

“Momentum kami hilang gara-gara offensive rebound (Pelita Jaya),” ungkap Antonius Ferry Rinaldo, kepala pelatih Aspac, mengomentari kehebatan lawannya malam itu. “Itu (offensive rebound) salah satu kunci mereka.”

Dalam pertandingan itu Pelita Jaya memang berjaya dengan mengumpulkan 22 offensive rebound dari total 61 rebound. Menurut Inal—sapaan akrab Rinaldo—itu artinya Aspac kehilangan penguasaan bola (play) terlalu banyak. Pelita Jaya terlalu mendominasi. Akan tetapi, mereka bukan tidak mampu mengejar ketinggalan.

Di kuarter ketiga setelah turun minum, Aspac mulai mengejar. Tim asuhan Inal itu memanfaatkan pertahanan lawan yang mulai kendor. Sementara itu pertahanan Aspac justru merapat. Ketika itu Pelita Jaya malah bermain terburu-buru. Johanis Winar, kepala pelatih Pelita Jaya, mengakui hal itu pada konferensi pers seusai laga. Akibatnya lawannya jadi bisa menguasai permainan dan menyamakan kedudukan 46-46 di kuarter ketiga.

Kuarter empat benar-benar menjadi penentuan. Johanis terlihat sampai berteriak-teriak ketika memberikan arahan pada anak asuhnya. Ia menginginkan kemenangan pertama ini menjadi milik Pelita Jaya. Penting bagi pemainnya memainkan laga sesuai strategi. Dan ternyata itu terbukti berhasil. Mereka menang 60-55 atas Aspac.

Game hari ini saya kasih kredit ke pemain saya,” komentar Johanis. “Terutama Adhi. Seratus persen dia kasih (penampilan terbaiknya).”

Dengan kemenangan itu, Pelita Jaya berarti sukses mengunci satu langkahnya. Mereka hanya membutuhkan satu kemenangan lagi untuk menghadapi Satria Muda Pertamina yang sudah lebih dulu mengukuhkan diri ke final. Pertandingan selanjutnya akan berlangsung di tempat yang sama pada Sabtu, 29 April 2017. Kedua tim katanya berjanji akan melakukan evaluasi dan perbaikan demi memasuki babak final. Apalagi mengingat laga kedua nanti adalah partai hidup-mati bagi Aspac.

Komentar