IBL

Laga kejutan cabor bola basket dalam gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 terjadi di delapan besar. Tim putra non-unggulan Papua sukses meruntuhkan kedigdayaan DKI Jakarta. Mereka menang 62-51 di C-Tra Arena, Bandung, Jawa Barat, Senin 26 September 2016.

Pada pencapaian itu, Ferdinanjhon Putra Jaya bermain baik. Ia mengumpulkan 22 poin dan 5 rebound. Fansisco Sumaghai mencetak double-double 11 poin dan 10 rebound. Sementara itu, Jakarta bertumpu pada raihan 15 poin Freddy Bachtiar dan 11 poin Hans Abraham.

Tak disangka, Papua sejak awal mampu memimpin raihan poin. Bahkan mereka memimpin di setiap jeda kuarter. Jakarta kewalahan mengimbangi permainan tenang lawan. Apalagi seruan dukungan penonton menaikkan mental anak-anak Papua.

Kendati begitu, Jakarta tidak pernah mengalah. Lewat tembakan-tembakan tiga angka, mereka sempat memperpendek jarak. Mereka juga mencoba memutus momentum lawan di setiap kesempatan dengan time out. Akan tetapi, upaya itu tidak membuahkan hasil yang kentara karena Papua punya pertahanan solid.

“Papua bermain luar biasa, Jakarta bermain di bawah kemampuannya, tetapi pada prinsipnya kami punya defense bagus,” ujar kepala pelatih Papua, Idi Amin, usai pertandingan.

Di sisi lain, ketika pertahanan lawan menjadi solid, Jakarta justru keropos. Menurut kepala pelatih mereka, Abdurrachman Padang, anak-anak asuhnya membiarkan Papua mengeksekusi bola dengan mudah. “Baik penetrasinya maupun shooting-nya terlalu mudah,” jelasnya.

Abdurrachman menambahkan, dalam pertandingan, permasalahannya sudah bukan soal teknik lagi. Nyatanya banyak faktor membuat lengah anak asuhnya. Salah satunya karena menang banyak di babak penyisihan.

Tuan Rumah Bersua Papua

Sebelum laga kejutan Papua melawan Jakarta, tuan rumah Jawa Barat rupanya sudah lebih dulu melenggang ke semifinal. Tim asuhan Ricky Gunawan itu sukses menumbangkan Sulawesi Utara 72-60. Muhammad Reza Fahdani Guntara menjadi pencetak poin terbanyak dengan 16 poin. Indra Muhammad dan Cassiopeia Manuputy menyusul dengan 15 poin.

Sementara itu, Sulut mengandalkan Gabriel Senduk. Ia mencetak double-double 16 poin dan 14 rebound dalam pertandingan itu. Di tempat kedua, ada Andre Rorimpadey dengan 12 poin. Hanya saja raihan itu tidak membuat Sulut di atas angin.

Dengan begitu, tuan rumah bakal bersua Papua di semifinal. Ricky menuturkan, dirinya harus memikirkan lagi cara mengeluarkan kemampuan anak-anak asuhnya. Mereka sudah berlatih cukup lama, tinggal eksekusi di lapangan.

Papua, di sisi lain, juga tidak ingin mengalah. Amin mengakui, Jabar punya segalanya. Apalagi dukungan suporter pasti banyak mengarah ke Jabar. Akan tetapi, mental Papua tidak pernah kalah. Mereka terbiasa bermain jauh dari rumah. Pertandingan selanjutnya dilaksanakan pada Selasa, 27 September 2016, di tempat yang sama.

Foto: Hari Purwanto.

Komentar