IBL

Alan As’adi, forwarda Bima Perkasa Yogyakarta, duduk di antara deretan pemain yang sedang menunggu giliran main di IBL 3X3 Basketball Tour di Ambarukmo Plaza, Yogyakarta, pada Sabtu 14 Juli 2018. Saat itu ia hanya menonton teman-temannya, tidak ikut bermain karena cedera sejak awal Ramadan.

Ia mengalami cedera Achilles, katanya.

Kendati begitu, Alan tetap antusias menyaksikan pertandingan 3X3 di kotanya. Ia bahkan mengaku tergiur untuk mencobanya tahun depan. Apalagi 3X3 memberikan kesempatan kepada para pegiatnya untuk tampil di kancah internasional.

Di sela-sela menyaksikan timnya bermain, Mainbasket mewawancarai Alan tentang banyak hal. Kami memintanya menceritakan kegiatan Bima Perkasa di jeda musim sampai pendapatnya tentang IBL 3X3.

Simak wawancara berikut:     

Saya lihat tadi ada beberapa wajah baru. Memangnya selain latihan, Bima Perkasa ada kegiatan apa lagi? Rekrut pemain?

Kami tetap latihan rutin untuk menghadapi musim depan. Beberapa pemain juga memang kami seleksi untuk persiapan musim depan.

Peserta seleksinya dari mana saja?

Seleksi ada yang dari kampus-kampus Yogya, terus ada dari kampus luar Yogya juga, sama BPJ dipanggil ke mari.

Selain itu ada pemain profesional atau veteran lain yang direkrut?

Untuk veteran sejauh ini belum ada. Sejauh ini cuma seleksi yang baru-baru saja, sih. Anak-anak baru yang belum pernah main di IBL.

Itu baru coba-coba.

Fokus latihan Bima Perkasa di jeda musim ini apa, ya?

Fokus latihannya yaitu latihan fisik, terus mengasah beberapa teknik. Tapi, sejauh ini BPJ memang masih fokus ke fisik.

Mas Alan, kan, masih cedera. Sebenarnya apa yang menyebabkan Mas Alan Cedera?

Saya cedera sejak awal puasa, sih. Sampai saat ini masih tahap penyembuhan. Baru sembuh 85 persen. Tinggal sedikit lagi.

Cederanya itu terjadi pas lagi scrimmage tidak sengaja kaki terinjak.

Jadi di jeda musim ini fokus Mas Alan hanya pemulihan cedera?

Saat ini pemulihan cedera sama sedikit-sedikit memulihkan kondisi fisik. Karena istirahat lama jadi tertinggal dengan teman-teman yang lain.

Mas Alan sebenarnya sudah lama di tim ini. Bagaimana cara Mas Alan mendorong diri sendiri dan teman-teman muda supaya bisa bersaing lagi musim depan?

Untuk pemain-pemain, sih, saya selalu memberikan support supaya mereka menambah latihan sendiri. Karena tidak mungkin mereka hanya mengikuti latihan—misal—dua hari dua kali. Itu, kan, tidak mungkin.

Mereka juga perlu mendorong diri supaya latihannya lebih dari para senior. Bagaimanapun mereka juga membutuhkan jam terbang individu dengan latihan sendiri atau apa. Yang jelas kita, kan, perlu latihan sendiri—entah dengan menambah (latihan) shoot atau yang lain.

Beberapa klub mengikuti turnamen di jeda musim. Seperti kemarin Garuda dan Stapac mengikuti turnamen di Pacific Caesar. Lantas apa yang dilakukan Bima Perkasa untuk tetap bisa tampil sebagai tim?

Untuk sistem sama teknik tetap dilatih. Cuma kami persiapannya bukan untuk event di jeda musim. Persiapannya masih ada lagi di depan, yaitu IBL.

Coaching staff punya agenda sendiri; mana yang perlu disiapkan, mana yang tidak. Untuk persiapan, sih, latihan teknik tetap ada. Cuma tidak lama karena fokusnya ke fisik.

Oh ya, kita sedang menyaksikan 3X3, nih. Apa pendapatmu tentang acara ini?

Acara 3X3 bagus, sih. Maksudnya, kami sebagai pemain yang bukan 3X3—kami ini five on five—jadi punya wawasan baru. Ternyata basket itu tidak hanya lima lawan lima. Jadi tahu 3X3 itu cara bermainnya seperti apa. Bagus juga untuk yang, misalnya, pemain muda supaya jam terbangnya bertambah.

Tergiur untuk bermain 3X3?

Sangat ingin sebenarnya ikut main 3X3. Saya ingin mencoba 3X3 karena sebelumnya tidak pernah main 3X3. Jadi, ingin mendapat jam terbang dan pengalaman dari 3X3.

Saya lihat 3X3 ini sepertinya melelahkan; lari terus. Lebih cepat, lebih kuat. Regulasi pun berbeda.

Apa pendapatmu tentang penampilan Bima Perkasa di IBL 3X3?

Permainan lumayan. Mereka banyak yang baru. Tapi, mungkin karena mereka jarang latihan 3X3 jadinya kaget. Belum terbiasa saja. Setidaknya sekarang mereka tahu seperti apa 3X3. Mungkin ke depannya bisa lebih baik.

Ada pesan untuk IBL, 3X3, dan teman-teman di Bima Perkasa?

Untuk basket Indonesia, tetaplah support atlet-atlet basket karena kami juga perlu dukungan dari teman-teman basket Indonesia. Untuk BPJ, semoga bisa masuk playoff musim depan.

Foto: Hari Purwanto

Komentar