NBA musim 2025-2026 akan dibuka besok, Rabu (22/10), yang ditandai dengan pertandingan Thunder melawan Houston Rockets, di Oklahoma City. Ini akan menjadi momen di mana Kevin Durant, yang notabene mantan pemain Thunder, menyaksikan spanduk kejuaraan pertama tim tersebut berkibar. Sementara para pemain Thunder akan menerima cincin juara yang bersejarah.
Momen pertandingan pembuka musim 2025-2026 ini lebih dari sekadar tim OKC Thunder yang mengibarkan spanduk ke langit-langit arena dalam perayaan terakhir gelar pertamanya. Ini juga lebih dari sekadar Houston Rockets yang bersemangat untuk memulai perjalanan mengejar gelar juara NBA lagi. Tapi ini juga tentang Kevin Durant, yang siap melakoni debutnya bersama Rockets, dan seorang legenda yang di perjalanannya telah meletakkan fondasi bagi potensi dinasti Thunder.
Sudah sembilan tahun sejak Durant terakhir kali bermain dengan seragam Thunder. Ada jarak antara dirinya dan masa lalu itu. Ia kini bersama tim yang melengkapinya setelah tiga kali perjalanan memutar sejak meninggalkan Oklahoma City. Dan di usia 37 tahun, Durant hanya ingin bermain basket setelah bosan berpindah-pindah. Karena dia baru saja menandatangani perpanjangan kontrak dua tahun dengan Rockets.
Oklahoma City menjadi tempat ia bergaul dengan orang-orang di jalanan, tempat ia masih memegang rekor poin terbanyak per pertandingan dalam kariernya, serta tempat ia mengubah Thunder menjadi kekuatan yang akhirnya mencapai tiga Final Wilayah Barat dan Final NBA 2011.
Foto: The Boston Globe
Delapan tahunnya di Thunder bertepatan dengan perbaikan kota, masuknya profesional muda, dan pesatnya perkembangan kawasan hiburan Bricktown. Oklahoma City adalah tempat Durant mencapai usia dewasa di NBA, tempat ia menangis dan berkata kepada ibunya, "Kaulah MVP yang sesungguhnya."
"Tidak ada Oklahoma City Thunder tanpa Kevin (Durant) dan bagaimana dia merangkul budaya kota itu ketika kami tiba di sana," kata Jeff Green, rekan satu tim Durant selama dua tahun pertama di Thunder, dan sekarang kembali lagi bersatu di Rockets. "Dialah yang memungkinkan mereka menjadi seperti sekarang ini."
Oklahoma City memiliki identitas berkat Durant dan Russell Westbrook, yang bisa dianggap sebagai salah satu "Dinasti" di NBA. Tetapi kini ada Shai Gilgeous-Alexander, Chet Holmgren, dan Jalen Williams. Semuanya adalah anak-anak muda yang dianggap mewujudkan cita-cita Durant di masa lalu.
Durant tetap menjalin hubungan dengan kota ini dan kota-kota lain yang pernah ia wakili. Persahabatan, ikatan, dan tempat-tempat lama, semuanya dihargai oleh Durant.
"Dulu saya sangat terganggu ketika saya kembali, sambutannya," kata Durant. "Saya sudah bisa melupakannya. Saya tahu betapa berartinya saya bagi kota ini dan klub ini. Betapa berartinya kota ini bagi saya saat itu dalam karier saya. Saya senang pernah berada di sana. Itu tempat yang luar biasa, tempat terbaik bagi saya saat itu."
Keputusan untuk bergabung dengan Golden State Warriors, Brooklyn Nets, dan Phoenix Suns setelah meninggalkan Thunder, tidak pernah ia sesali. Durant mengambil pelajaran dari masing-masing keputusan tersebut. Meski selalu ada nada minor di setiap dia meninggalkan klub.
"Saya sudah menjadi (seperti) penjahat di banyak tempat selama delapan tahun. Tapi saya benci kenyataan bahwa bagi sebagian orang di sana, mereka hanya mengenal saya sebagai penjahat. Mereka tidak mengenal saya untuk hal lain," ungkap Durant.
Mungkin respons tersebut merupakan akibat langsung dari dampak yang diberikan Durant, bukan hanya pada tim ketika ia dan SuperSonics pindah dari Seattle pada tahun 2008, tetapi juga pada kota yang ingin menonjol sebagai surga bagi para pemain basket. Mungkin tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa hanya sedikit pahlawan yang berkarya di kota ini dan disukai warga Oklahoma seperti Durant. (tor)
Foto: USA Today