IBL

Kasus yang menjerat pemilik Phoenix Suns, Robert Sarver, memaksanya melakukan tindakan terakhir yaitu menjual saham klub tersebut. Saat ini sudah banyak pihak yang dianggap sebagai pembeli potensial. Salah satunya Jeff Bezos, yang dikenal sebagai bos Amazon. Dia merupakan kawan baik Shaquille O'Neal, sehingga legenda NBA tersebut memberikan dukungan dan bersedia bergabung kalau Bezos memintanya. 

"Tidak ada seorang pun yang bisa bersaing dengan Big Man JB," kata Shaq, kepada TMZ, menyebut teman baiknya. "Karena saat kita memesan 50 barang dari Amazon hari ini, maka Big Man JB juga mendapatkan uang masuk."

Peluang Jeff Bezos membeli Phoenix Suns dan tim WNBA Phoenix Mercury sangat besar. Dengan kekayaan bersih sekitar US$136 miliar per September 2022, Bezos adalah orang terkaya kedua di dunia, dan sempat menjadi orang terkaya di dunia sejak 2017 hingga 2021 menurut kedua laporan Bloomber, Index Miliarder, dan Forbes. Bezos menjadi orang yang paling berpotensi membeli klub sebesar Suns. Tapi sampai sekarang belum ada tanggapan dari pihak Bezos mengenai kabar ini. 

Foto: Bussiness Insider

Namun yang beredar di media justru Shaquille O'Neal yang bersemangat. Dia sadar kalau kekayaannya hanya AS$400 juta, dan tidak mungkin membeli saham klub. Tapi Shaq mengatakan kalau dirinya siap mendukung Bezos untuk membeli Suns. Shaq juga siap bergabung kalau diminta. 

"Jika Big Man JB ingin saya bergabung, maka saya dengan senang hati bergabung di tim itu," katanya.

Shaq jelas ingin meniru beberapaa legenda NBA yang sekarang memegang saham klub. Seperti Grant Hill di Atlanta Hawks, dan Dwyane Wade di Utah Jazz. Keduanya ikut menikmati kesuksesan klub, dan menjadi penasihat para pemegang saham lainnya. Shaq ingin jadi seperti Hill dan Wade. Tapi tidak ingin menjadi Michael Jordan sebagai pemegang saham utama di Charlotte Hornets. Karena Shaq jelas tidak sekaya Jordan. 

Sementara itu, sumber ESPN memberitakan bahwa kondisi kantor Phoenix Suns dan Mercury sekarang tidak kondusif. Banyak pegawai yang mogok kerja, dan perkataan Robert Sarver tidak digubris lagi. Ini membuat Sarver terisolasi dari perusahaannya miliknya sendiri. Sehingga tidak ada pilihan selain menjual perusahaan tersebut. (*)

Foto: Complex

Komentar