IBL

Jalan berliku dilalui W88.News Aspac Jakarta pada musim reguler IBL 2017. Bagaimana tidak, untuk bisa lolos ke playoff saja, mereka harus berjuang dengan keras. Terlebih, Aspac juga kalah di lima laga. Dengan hasil tersebut, Aspac ada di peringkat kedua Divisi Putih. Di babak playoff, mereka akan berhadapan dengan lawan yang cukup berat, Pacific Caesar Surabaya. Dengan agregat 1-1 di musim reguler, kini Aspac tak mau kecolongan lagi di playoff.

Melihat komposisi Aspac di awal musim, banyak yang mengira bahwa tim ini akan mendominasi. Sebab mereka dapat tambahan tenaga segar dari pemain-pemain eks-Stadium Jakarta seperti Abraham Damar Grahita, Valentino Wuwungan, Raymond Shariputra, dan Pringgo Regowo. Serta satu tambahan mantan pemain Stadium yang masuk di tengah musim yakni Ruslan. Aspac juga punya pemain asing di posisi bigman, yaitu Pierre Henderson-Niles, dan pemain naturalisasi Anthony Ray Hargrove Jr..

Namun apa yang terjadi di tim ini justru mengejutkan. Di pertandingan kedua (Seri 1 Surabaya), Aspac malah tumbang dari NSH Jakarta dengan skor 67-79. Kekalahan ini sungguh di luar prediksi. Bahkan cukup membuat kondisi tim Aspac terguncang. Dua kekalahan berikutnya diderita Aspac dari tim seberang alias Divisi Merah. Aspac dihajar CLS Knights Surabaya 49-77 di Seri 3 Semarang, lalu kalah dari Satria Muda Pertamina Jakarta, 56-76, saat bertanding di Seri 5 Bandung.

Pasca-rentetan kekalahan tersebut, Aspac kemudian mengganti Anthony Ray Hargrove Jr., dengan pemain baru yakni Dominique Nelson Williams. Debutnya bersama Aspac cukup cemerlang, ia berhasil menorehkan 20 poin per laga (PPG) di dua pertandingan Seri 6 Jakarta. Sayangnya, Aspac juga harus menderita kekalahan di pertandingan kedua melawan Pelita Jaya EMP Jakarta. Saat itu Aspac menyerah 11 poin (60-71) dari Pelita Jaya.

Posisi Aspac memang aman, namun mereka belum puas dengan komposisi yang ada. Akhirnya Aspac kembali memasukkan pemain baru di Seri 8 Jakarta. Christoper Hills masuk menggantikan Pierre Henderson-Niles. Ternyata bukannya membaik, Aspac malah kalah dari Pacific Caesar Surabaya, 67-69. Belakangan diketahui bahwa Chris Hill tak lagi dipakai Aspac lantaran ia baru saja terlibat kasus kriminal. Kini Aspac kembali menggunakan jasa Pierre Henderson-Niles.

ASP1

Menariknya di Aspac, pemain asingnya tidak mendominasi. Dua guard muda justru yang punya produktifitas poin tinggi. Mereka yakni Abraham Damar Grahita dengan 12,2 PPG dan Andakara Prastawa Dyaksa yang menorehkan 12 PPG dan 4,2 APG. Pierre Henderson memang tipe seorang defender. Ia unggul di rebound dengan 11,1 RPG termasuk 7,5 defensive rebound per laga.

Sementara itu, kini mereka punya Dominique Nelson Williams. Mantan pemain Central Washinton University itu berhasil membuat permainan Aspac lebih atraktif dan sulit diprediksi. Sebab ketika ia dimainkan bersama Prastawa, lawan akan sulit menebak, siapa sebenarnya pengatur serangan di tim Aspac. Setelah bermain di empat game bersama Aspac, Dom mencatatkan 29,5 PPG, 4 RPG, 4,7 APG dengan akurasi 43 persen dan tembakan tiga angka yang mencapai 36 persen.

"Betul, memang datangnya Dom membuat kami bisa berkreasi saat offense. Prastawa dan Dom bisa main dalam satu tim, jadi saat itu Aspac menerapkan double-guard. Yang mana keduanya bergantian mengisi posisi playmaker dan shooter," kata kepala pelatih Aspac, Antonius Ferry Rinaldo.

Selama musim reguler 2017, Aspac merupakan tim dengan akurasi tembakan tiga angka terbaik di liga dengan 32 persen. Mereka memang menembak dari belakang busur paling banyak, yakni 26,4 tembakan per pertandingan, lalu berhasil memasukkan 8,5 tembakan. Jumlah yang cukup tinggi di liga. Sementara keunggulan lainnya, Aspac adalah tim ketiga terbawah dalam hal turn over. Tim yang paling sedikit membuat turn over adalah Pacific Caesar Surabaya (12,6 turn over per pertandingan) lalu Hangtuah Sumsel (13,4 turn over). Setelah itu baru Aspac dengan 13,9 turn over per laga.

Sejauh ini, Aspac sudah mempersiapkan diri dengan baik. Para pemain sudah menjalani team building di Kepulauan Seribu. Setelah agenda tersebut, pemain lebih kompak dan lebih bersemangat mempersiapkan diri jelang laga playoff.

"Setelah pulang dari team building, kami jadi sangat fokus dalam latihan. Setiap latih tanding juga serius banget. Kami sudah siap banget untuk pertandingan playoff. Anak-anak pengennya bisa menang 2-0 dari Pacific," ujar center Aspac, Valentino Wuwungan. "Kami memang sempat kalah di regular season, tapi kami sepakat bahwa di lapangan nanti harus lebih fokus, mengurangi ego juga penting," kata Tino.

Para pemain Pacific saat ini sedang percaya diri. Mereka sangat terbantu dengan pemain asingnya. Kepala pelatih Aspac, AF Rinaldo pun berpesan agar menjaga pemain asing sekaligus tak menganggap remeh pemain lokal. Selain itu, Aspac juga sudah bersiap di Bandung sejak hari senin lalu.

"Kami sudah berlatih di Bandung sejak senin. Kami berusaha untuk adaptasi lapangan dengan baik. Lalu sudah melakukan simulasi game. Ditambah lagi nonton video pertandingan Pacific. Jadi semuanya sudah siap," kata guard Aspac, Andakara Prastawa Dhyaksa.

Pertandingan W88.News Aspac Jakarta melawan Pacific Caesar Surabaya berlangsung di C-Tra Arena Bandung. Pertandingan pertama dan kedua digelar pada 7 dan 8 April 2017. Bila terjadi kedudukan 1-1, maka partai penentuan akan diselenggarakan pada 10 April 2017 di tempat yang sama.

Foto: Hari Purwanto

Komentar