Nama Jamal Crawford sebagai salah satu pemain cadangan terbaik sepanjang masa tak perlu diragukan lagi. Tiga kali membawa pulang gelar Sixth Man of the Year adalah bukti nyata mengapa Jamal memiliki keistimewaan tersendiri di NBA. Hanya Lou Williams pemain yang mampu menyamai rekor gelar Jamal tersebut.

Namun, satu hal mengejutkan terjadi di musim 2019-2020 ini. Memasuki masa jeda sebagai unrestricted free agent usai kontraknya dengan Phoenix Suns habis, Jamal tak kunjung mendapatkan tim. Meski berulang kali rumor ketertarikan beberapa tim mencuat, hingga NBA memutuskan mengambil langkah hiatus akibat virus corona, Jamal belum sekalipun bermain musim ini.

Di usianya yang menginjak 40 tahun per 20 Maret 2020 lalu, pertanyaan tentang kelanjutkan kariernya pun mencuat. ESPN yang mendapatkan waktu berbincang dengan Jamal pun menanyakan tentang apakah ia masih siap jika tim NBA membutuhkan jasanya sekarang.

“Jelas sekali, saya masih berlatih seperti saya sedang bersama tim menjalani musim, saya berlatih setiap hari,” buka Jamal. “Saya selalu ingin kembali bermain di NBA, saya tahu saya bisa membantu tim untuk menjadi lebih baik, saya tahu kemampuan saya. “

“Namun, saya melihat hal ini (tidak bermain musim ini) sebagai hal yang positif. Saya bisa menghabiskan waktu dengan keluarga saya selama tidak bersama tim. Akan tetapi, saya tentunya masih berharap saya dapat kesempatan lagi untuk kembali bermain di NBA dan saya sudah siap 100 persen,” tutupnya.  

Musim lalu Jamal bermain dalam 64 gim bersama Suns dengan rataan 18,9 menit per gim. Rataan menit bermain tersebut merupakan yang terkecil selepas musim pertamanya di NBA, dan Jamal telah bermain 18 musim di NBA.

Dengan menit yang tidak cukup banyak tersebut, Jamal menyumbangkan 7,9 poin dan 3,6 asis per gim. Catatan satu digit poin ini juga merupakan hal yang tak lazim di kariernya. Terakhir kali Jamal menorehkan satu digit poin rataan dalam satu musim terjaid di musim keduanya.

Jamal mungkin akan sangat berguna untuk tim yang tidak memiliki barisan cadangan yang produktif. Kemampuannya mengatur serangan dan menciptakan peluang bisa sangat berguna. Di sisi lain, Jamal sendiri tak pernah dikenal sebagai pemain dengan kemampuan bertahan yang baik. Ini pula mungkin yang membuat tim-tim NBA berpikir lebih banyak untuk menggunakan jasanya. (DRMK)

Foto: NBA

 

Populer

Giannis Antetokounmpo Coba Mendinginkan Suasana
FILA Rilis Ulang Sepatu Basket Bersejarah di Ulang Tahun ke-30
Meditasi di Kuil Shaolin, Victor Wembanyama Tampil Seperti Biksu
Don Nelson “Melawan” Mavericks Untuk Membela Luka Doncic
Kandidat Pelatih yang Tersedia Menjelang Musim Baru NBA 2025-2026
DLO1, Sepatu Khas Pertama D'Angelo Russell dari Way Of Wade
Shai Gilgeous-Alexander Melampaui Rekor Allen Iverson di Final NBA
DeMarcus Cousins Terlibat Keributan dengan Penonton di Poerto Rico
Penggemar NBA Kecewa Karena Logo Final Muncul Secara Virtual
Bangkit di Lima Menit Terakhir, Pelita Jaya Menggebuk Borneo