Sekitar satu bulan sudah dihabiskan oleh Richie Bertrand Linardi di Impact Basketball, Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat dengan berlatih. Ditemani oleh Erwin Triono, selaku Basketball Director DBL Academy, Richie melahap semua latihan yang diberikan kepadanya. 

Sebenarnya, tidak banyak latihan yang berbeda secara garis besar. Namun, baik Richie dan Erwin bisa melihat bagaimana pengembangan detail dari setiap latihan benar-benar jauh dari apa yang ada di Indonesia. 

"Bahwa main basket itu sederhana saja. Berlatih sesuai kebutuhan. Kebutuhan si pemain nantinya di lapangan seperti apa. Bermain sederhana ini yang kemudian diasah detailnya. Dibenarkan tekniknya, kemudian diulang-ulang terus," buka Erwin kepada kami. 

"Setelah diulang-ulang, pengulangannya dipercepat. Makin cepat dan makin cepat. Setelah yang dasar-dasar itu bagus, baru ada pengembangan ke jurus-jurus (lain). Misalnya, latihan layup kan dasar saja, ya layup kiri dan layup kanan. Setelah itu dirasa mantap, baru kemudian misalnya berlatih eurostep atau floater," imbuhnya. 

Erwin juga menambahkan, hal lain yang sangat sederhana dalam latihan di sini adalah menyesuaikannya dengan kebutuhan di pertandingan. Pemain yang bermain di sini hampir tidak mungkin mengerjakan sesuatu yang tidak ia latih dengan tekun sebelumnya. Baik teknik, kekuatan, maupun posisinya di lapangan. 

"Satu lagi, latihan beban. Hampir setiap hari latihan beban. Di sini kesadaran terhadap pentingnya kekuatan fisik itu sudah ada sejak dini. Setiap hari fitnes. Saya jadi berpikir, ini rasanya perlu dimasyarakatkan di kita. Sejak usia dini. Pastinya sesuai porsinya. Oh ya, kekuatan fisik yang dilatih pun sesuai kebutuhan saat bermain. Menariknya, para pelatih di sini tahu tujuan latihan fisiknya apa, dan mereka bisa menemukan banyak variasi bentuknya sehingga atlet mudanya tidak bosan bahkan cenderung menikmatinya," pungkas Erwin.

Richie pun menyampaikan hal serupa. Menurut Richie sebagai pemain, latihan tidak banyak berubah, namun intensitas dan poin-poin yang harus ia perhatikan di setiap latihan adalah hal baru untuknya. 

"Dari sana saya belajar banyak variasi dalam berlatih dan menerapkannya di gim. Pelatih-pelatih di sini sangat membantu saya untuk mengembangkan hal yang kurang dari saya. Pun juga rekan-rekan saya di sini, kami cukup senang dan bersemangat dalam menjalani latihan ini," tutup siswa yang bersekolah di SMA Gloria 1 Surabaya ini. 

Di sana, Richie juga mendapatkan kesempatan melihat langsung latihan dari pemain basket profesional. Ia sempat berjumpa dengan Avi Schafer, pemain B League yang juga pemain timnas Jepang. Di lain hari, Richie juga melihat langsung latihan Josh Green, pemain Dallas Mavericks dan timnas Australia. (DRMK)

Foto: Dokumentasi DBL Academy

Populer

Kobe Bryant Jadi Motivasi Shai Gilgeous-Alexander Memburu Gelar NBA
Rick Carlisle Senang Final NBA 2025 Lebih Minim Pelanggaran
Tanggapan Tyrese Haliburton Tentang Penilaian Sebagai Most Overrated Player
Thunder Membalas Pacers di Gim 2, Samakan Kedudukan di Final NBA 2025
Josh Hart Lega Jay Wright Tidak Tertarik Melatih Knicks
Mengapa Tidak Ada Logo Final NBA di Lapangan?
Phoenix Suns Tunjuk Jordan Ott Sebagai Kepala Pelatih
Zach Edey Akan Melewatkan Awal Musim NBA 2025-2026
Alasan Draymond Green Malah Senang Warriors Terhenti di Playoff
Prawira Hentikan Perlawanan Kesatria di Paruh Kedua