Sebelum pertandingan Boston Celtics melawan Golden State Warriors Sabtu malam, waktu setempat, Adrian Wojnarowski dari ESPN membuka sebuah kisah menarik tentang Brad Stevens. Ternyata kepala pelatih Boston Celtics tersebut bulan lalu menolak kontrak senilai AS$70 juta dengan alasan sudah nyaman berada di tempatnya sekarang. Padahal bila Stevens menerima kontrak tersebut dia akan jadi pelatih termahal di NCAA.

Brad Stevens mengawali kariers sebagai asisten pelatih sampai menjadi pelatih di Butler University, Indiana, Amerika Serikat sejak tahun 2001 sampai 2013. Kemudian pada tahun 2013, Danny Ainge sebagai manajer merekrutnya menjadi kepala pelatih Boston Celtics. Posisinya tetap aman meski Celtics sempat mengalami pasang-surut dalam beberapa musim terakhir. Bahkan pada bulan Agustus 2020 kemarin, Celtics memberi Stevens perpanjangan kontrak. Lalu, cerita ini muncul.

(Sumber foto: SB Nation)

Tim basket Indiana University berani memberikan kontrak senilai AS$70 juta dengan durasi tujuh tahun. Begitu kata Adrian Wojnarowski dalam perbincangan tersebut. Tetapi tawaran tersebut ditolak oleh Stevens. Alasannya dia tidak tertarik meninggalkan Celtics untuk kembali berkarier di NCAA. Karena tawarannya ditolak, maka Indiana University merekrut Mike Woodson sebagai kepala pelatih baru. Namun bayaran yang diberikan kepada Woodson tidak sebesar tawaran mereka pada Stevens.

Sebenarnya, kalau dilihat dari besaran gaji yang akan diterima Stevens, jumlahnya sangat fantastis untuk level NCAA. Saat ini, kontrak termahal untuk kepala pelatih di NCAA masih dipegang oleh John Calipari. Dia melatih University of Kentucky dengan bayaran AS$8 juta per tahun. Di bawah Calipari ada Mike Krzyzewski (Duke University) dan Jay Wright (Villanova University) dengan bayaran lebih dari AS$5 juta per tahun. Seandainya Stevens menerima tawaran Indiana University, dia akan jadi pelatih dengan bayaran AS$10 juta per tahun. Sebuah rekor baru di NCAA.

Selain itu, ada yang menarik dari peristiwa ini. Penolakan dari Brad Stevens menimbulkan pertanyaan besar tentang nilai kontraknya di Celtics. Jack Maloney dari CBS Sports menulis bahwa kontrak Stevens di Celtics kemungkinan ada di bawah AS$10 juta per tahun. Asumsi tersebut muncul karena tidak mungkin Indiana University menawarkan kontrak di bawah Celtics. Tentu untuk menarik perhatian Stevens, mereka harus membayar lebih tinggi.

Akhirnya, Stevens pun menjawab semua spekulasi tersebut. Dia memang tidak ingin meninggalkan Celtics, yang telah membesarkan namanya di kancah kepelatihan NBA.

"Saya sangat berterima kasih kepada tim, dan kepada orang-orang di sini, dan untuk semua yang telah mereka lakukan untuk kami," kata Stevens. "Saya memiliki orang-orang yang luar biasa seperti Danny Ainge, Wyc Grousbeck dan Stephen Pagliuca. Saya senang bekerja dengan mereka. Saya juga suka tinggal di Boston. Keluarga saya sangat bahagia."

Sementara itu ada yang bilang kalau menjadi pelatih perguruan tinggi (NCAA) lebih melelahkan ketimbang di NBA. Pelatih NCAA tidak cukup hanya bertanggung jawab soal prestasi bola basket saja. Mereka harus punya kemampuan untuk meyakinkan pemain agar mau ikut program basket di kampusnya. Dengan alasan itu, maka masuk akal kalau Stevens menolak tawaran tersebut. Meski harus membuang kesempatan untuk mendapatkan bayaran sebesar AS$10 juta per tahun. (tor)

Foto: Sportscasting

Populer

Jadi Runner Up Grup, Indonesia Jumpa Vietnam di Perempat Final
LeBron James dan Dillon Brooks Memanas Lagi
Beri Perlawanan Sengit, Timnas Putra Indonesia Belum Bisa Mengatasi Thailand
Suns Membuat Penggemar Lakers Senam Jantung
Dirk Nowitzki Kritik Victor Wembanyama Yang Meremehkan Chet Holmgren
Chris Paul Mengisi "Waktu Luang" Dengan Nonton Mantan Tim di NBA Cup 2025
Pelicans yang Malang, Karena Kehilangan Pemain Pilihan Pertama Dalam Draft 2026
De'Aaron Fox Membuktikan Bahwa Spurs Telah Mengambil Langkah Yang Tepat
Rekor Kemenangan Timnas Putri di SEA Games Terhenti Dihadapan Thailand
Spurs Hentikan Kemenangan Beruntun Thunder dan Melaju ke Final NBA Cup 2025