Di Malang (Seri 2), Satya Wacana Salatiga cukup mengejutkan dengan mengalahkan Hangtuah Sumsel. Di Yogyakarta (Seri 3), Satya Wacana kembali menang (61-50).

Satya Wacana boleh memasukkan empat angka terlebih dahulu. Namun setelah itu, Hangtuah lebih kokoh. Tembakan-tembakan Satya Wacana sulit menemukan sasaran berkat pertahanan Hangtuah yang menyulitkan.

Walau tidak pernah jauh, hangtuah mulai mengendalikan permainan. Menutup kuarter pertama dengan kedudukan delapan sama, Hangtuah semakin tajam di kuarter kedua. Andrie "Yayan" Ekayana sudah mencetak 10 angka dengan ketajaman 100 persen. Termasuk dua tembakan bebas yang ia dapatkan. Semuanya mulus menghasilkan angka.

Satya Wacana mulai bangkit di kuarter tiga. Situasi laga yang ketat membuat kepala pelatih Satya Wacana Efri Meldi hanya memainkan delapan pemain saja. Satya Wacana unggul 15-8 di kuarter ketiga. Yayan yang begitu tajam di dua kuarter sebelumnya, tumpul di kuarter ketiga. Tiga tembakan Yayan luput dari sasaran.

Dengan akurasi yang terus membaik, Satya Wacana tancap gas di kuarter akhir. 26 poin dimasukkan. Sementara Hangtuah hanya mampu menambah 16 angka. Hangtuah masih mengalami inkonsistensi dalam eksekusi.

Delapan pemain yang diturunkan Satya Wacana efektif menghentikan Hangtuah. Tiga di antaranya: Respati Ragil, Firman Nugroho dan Budi Sucipto masing-masing mencetak 14 poin. Firman meraih double-double dengan tambahan 12 rebound.

Point guard Rionny Rahangmetan juga apik dengan kiriman 6 assist dan 4 poin.

Foto: Dokumentasi IBL.

Populer

Anthony Davis Mungkin Absen di Awal Musim
Ime Udoka Ungkap Pesan Kevin Durant Untuk Pemain Rockets
Klaim Surat Kabar Tiongkok Dibantah Perwakilan LeBron James
Menonton NBA Akan Lebih Mahal Daripada Sebelumnya
Masuk Semifinal FIBA EuroBasket 2025, Buah Revolusi Basket Finlandia
Landry Shamet Kembali Bersama Knicks di NBA 2025-2026
Adam Silver Buka Suara Tentang Investigasi NBA Pada Kasus Kawhi Leonard
Finlandia Akan Mencoba Menumbangkan Jerman di Semifinal FIBA EuroBasket 2025
Campur Aduk Perasaan Luka Doncic Setelah Slovenia Tersingkir!
Pertimbangan David Singleton Panggil Ponsianus “Komink” Indrawan ke Pelatnas