Rudy Gobert adaalah salah satu bintang kemenangan bersejarah Prancis 89-79 atas Amerika Serikat di perempat final Piala Dunia 2019 Cina, Rabu, 11 September 2019 . Bermain selama 34 menit, Gobert menjadi top skor kedua Prancis dan dobel-dobel dengan 21 poin, 16 rebound, plus 3 blok dari 6/12 tembakan. Catatan poin Gobert hanya kalah satu poin dari Evan Fournier yang menjadi top skor tim dengan 22 poin.

Hasil ini bisa dibilang misi balas dendam yang sukses untuk Gobert dan Prancis. Terakhir kali Gobert dan Prancis bertemu dengan Amerika Serikat, hasilnya adalah kebalikan dari pertemuan kali ini. Pada Olimpiade 2016 Rio, Prancis kalah di babak grup dengan skor 100-97.

“Ini adalah kemenangan yang sangat besar bagi kami. Amerika Serikat adalah tim yang penuh dengan talenta, ujar Gobert usai gim dilansir oleh FIBA. “Sebelum pertandingan, kami tahu pertandingan akan sangat sulit dan ternyata benar. Mereka tak memberi sedikitpun kemudahan bagi kami, tapi kami berhasil bertahan dengan rencana permainan kami.”

Tak sampai di situ, Gobert juga mencatatkan momen penting di detik-detik terakhir gim saat melakukan blok pada layup rekan setimnya di Utah Jazz, Donovan Mitchell. Meski Mitchell menutup gim dengan 29 poin, tak ada satupun poinnya tercipta di kuarter empat.

“Tentu saya suka melakukan trash talk, tapi saya tidak akan melakukannya kepada Mitchell,” jawabnya tentang kemungkinan trash talk mengenai blok dan kekalahan ini. “Sebelum in, kami kalah atas Australia di mana ada rekan saya juga, Joe Ingles, di sana. Kekalahan itu menyakitkan dan jujur saya ingin memukul Joe meski saya sangat mencintainya. Namun, saya rasa pengalaman di sini akan membuat kami semua semakin baik. Saya punya target dengan tim nasional, tapi kami juga punya target saat kembali ke Utah nanti dan saya sangat bersemangat dengan kedua target itu.”

Meski berhasil menaklukkan Amerika Serikat, pemain berusia 27 tahun tersebut tetap berusaha membumi. Ia sadar bahwa ini hanya sebuah pertandingan dan tujuan Prancis ke Piala Dunia 2019 Cina bukan hanya sekadar mengalahkan Amerika Serikat.

“Kemenangan atas Amerika Serikat memang penting, tapi semua ini tak akan berarti jika kami tak dapat emas. Kami tahu, kemenangan ini mungkin akan menjadi kemenangan terbesar dalam karir saya atau sejarah Prancis, tapi kami tak bisa terus-terusan larut dalam euforia. Kami harus bersiap menghadapi Argentina dan kami tahu ini akan menjadi tantangan besar lainnya,” tutupnya. (DRMK)

Foto: FIBA

 

Populer

NBA Rilis Daftar Green Room untuk Draft NBA 2025
Jordan Ott Ingin Membangun Tim Suns yang Baru
Indianapolis Siap Menyambut Final Pertama Dalam 25 Tahun
Giannis Antetokounmpo Coba Mendinginkan Suasana
Kopi Good Day DBL Indonesia All-Star 2025 Juara di Amerika Serikat!
FILA Rilis Ulang Sepatu Basket Bersejarah di Ulang Tahun ke-30
Membebaskan Agassi Goantara
Jelajah Kuliner Favorit Pemain Basket, dari Masakan Indonesia sampai Jepang
Johannis Winar Tak Ada Dalam Skenario Tim Baru Pelita Jaya
Sabonis, Lauren Jackson & Yao Ming Meriahkan di NBA Rising Stars di Singapura