Selama lebih dari satu dekade, ada satu (+1) berita yang selalu menarik bagi pecinta basket Indonesia. Berita tersebut adalah kekalahan Satria Muda Pertamina Jakarta (atau M88 Aspac Jakarta).

Kenapa menarik, karena Satria Muda sangat sulit dikalahkan. Satria Muda adalah juara bertahan liga basket profesional kita, dan juara tiga kali dalam lima musim terakhir.

Sekali-sekalinya dikalahkan, banyak yang akan bertanya, "Kok bisa?"

"Bisa," demikian ujar Andre Yuwadi, kepala pelatih Stadium Jakarta.

Sebelum timnya mengalahkan Satria Muda malam ini, Andre mengaku sudah tahu apa yang harus dilakukan untuk mengalahkan Satria Muda.

"Saya lebih senang menghadapi Satria Muda, dibandingkan, katakanlah Pelita Jaya atau CLS Knights," jelas Andre. "Dari beberapa kali uji coba, saya tahu bahwa ini adalah pertandingan yang saya tunggu-tunggu."

Sepanjang pertandingan, Satria Muda hanya memasukkan 26 persen dari total 65 tembakannya. Sebuah tingkat akurasi yang buruk bagi tim sekelas juara bertahan.

"Kunci mengalahkan Satria Muda saat ini adalah membiarkan mereka menembak dari jauh," jelas Andre Yuwadi.

"Tembakannya tidak begitu bagus. Mereka mengandalkan Gunawan dan Yo Sua yang menurut saya belum terlalu berbahaya. Sangat berbeda dengan ketika mereka punya Amin (Prihantono), itu lebih mengerikan."

Prediksi Andre Yuwadi jitu. Gunawan hanya memasukkan 3 dari 11 tembakannya, sementara Yo Sua hanya 1 dari 9 kali percobaan.

Berani memberi kelonggaran kepada para penembak di luar, Stadium memang fokus bertahan di bagian dalam. Pola pertahanan zona yang dipasang oleh Stadium cukup sulit ditembus Satria Muda.

Namun sekuat apapun pertahanan zona Stadium, saat memperebutkan bola rebound, mereka masih bisa kecolongan.

Satria Muda mampu mengumpulkan 24 offensive rebound!

Sayangnya, kesempatan kedua ini tidak dimanfaatkan dengan baik oleh para pemain Satria Muda. Satria Muda hanya memetik tujuh poin dari 24 kali kesempatan kedua yang mereka dapatkan.

Dengan total 19 poin, Raymond Shariputra menjadi bintang lapangan dalam pertandingan ini. Raymond beberapa kali juga mampu melewati Arki Dikania Wisnu.

Raymond nyaris membuat double-double dengan raihan sembilan rebound, juga yang terbanyak bagi Stadium.

Arki menjadi pemain yang paling efektif bagi Satria Muda. Bermain selama 26 menit, Arki mencetak poin terbanyak, 13 poin dengan akurasi 40 persen.

Arki nyaris mencetak triple-double setelah mengirim 10 assist dan mengumpulkan 7 rebound.

"Kami harus membenahi defense. Pemain-pemain sangat mudah dilewati," jelas Cokorda Raka "Wiwin" Satrya Wibawa, kepala pelatih Satria Muda.

Tentang kekalahan keempat dalam lima laga terakhir, Wiwin sambil tersenyum mengatakan, "Ini bagus untuk liga." (*)

Foto: Dokumentasi IBL.

Populer

LeBron Beri Penghormatan Khusus untuk Kobe Bryant di Hall of Fame 2025
Slovenia Tantang Jerman di Perempat Final FIBA EuroBasket 2025
Giannis Antetokounmpo Dorong Yunani ke Sampai ke Perempat Final
Nikola Jokic Belum Bisa Mendapatkan Medali EuroBasket
Thanasis Antetokounmpo Dapat Berkah Dari FIBA EuroBasket 2025
Kevin Love Diprediksi Segera Tinggalkan Utah Jazz
LeBron James Menulis Esai di Surat Kabar Milik Pemerintah Tiongkok
Luka Doncic Mengusir Pendukung Suns
Madison Square Garden Menarik Jordan Clarkson Gabung Knicks
The Redeem Team Bersatu Kembali di Springfield