Baru sembilan bulan berlalu sejak mantan bintang tim yang membantu mengakhiri paceklik playoff mereka selama 16 tahun, De'Aaron Fox, pindah ke Antonio Spurs, dan akibatnya membuat susunan pemainnya berantakan. Kini, Kings berada di posisi mereka, dengan rekor 5-13 yang memicu spekulasi di seluruh liga tentang perombakan tim dan kebutuhan mendesak untuk memberi tahu para loyalis mereka tentang masa depan mereka. Untuk itu, manajer umum tahun pertama, Scott Perry, meminta penggemar untuk bersabar.
Kings sudah menang dua laga beruntun, yaitu menumbangkan Denver Nuggets dan Minnesota Timberwolves. Kemenangan ini memberikan dorongan momentum yang signifikan bagi Kings dalam upaya mereka untuk bangkit dan memperbaiki diri setelah awal musim yang penuh tantangan. Namun sebelumnya, penggemar sempat melontarkan kekecewaan, yang memaksa Scott Perry buka suara.
Dalam wawancara dengan The Athletic, Perry menjawab semua pertanyaan yang paling penting dalam upayanya membangun tim yang tangguh. Perry, yang memahami dinamika Kings dengan baik melalui masa kerja tiga bulannya yang produktif di kantor pusat mereka pada tahun 2017 sebelum ia menjabat sebagai manajer umum New York Knicks, tidak bisa berpura-pura tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai perubahan ini.
Ia mengambil pendekatan yang sangat berbeda dari rezim kantor pusat sebelumnya, dengan "North Stars"-nya, begitu ia sering menyebutnya, yang bertujuan untuk membangun tim penantang gelar sejati, alih-alih tim playoff abadi. Namun, seperti yang Perry sadari, usaha yang berat ini akan membutuhkan kesabaran dari penggemar.
"Saya sangat memahami rasa frustrasi mereka hingga saat ini," kata Perry, yang direkrut pada bulan April setelah kepergian manajer umum Kings saat itu, Monte McNair, dan asisten manajer umum Wes Wilcox. "Ini bukan hasil yang mereka inginkan. Tapi sekali lagi, pepatah lama mengatakan Roma tidak dibangun dalam sehari dan itu fakta."
Perry sudah malang melintang di NBA selama 25 tahun. Ketika Perry bekerja sama dengan Joe Dumars di Pistons, mereka mencapai enam penampilan final Wilayah Timur berturut-turut dan dua Final NBA berturut-turut dan memenangkan gelar tahun 2004.
Dia juga pernah satu musim bekerja dengan Sam Presti di kantor depan Seattle, SuperSonics 2007-2008, setelah merekrut Kevin Durant No. 2 secara keseluruhan. Perry juga enam tahun bersama New York Knicks (2017-2023), ketika daftar pemain sedang menjalani rekonstruksi besar, mereka mencatat rata-rata 32 kemenangan (sementara lolos ke babak playoff dua kali).
Dia juga pernah selama lima musimnya di kantor depan Orlando Magic (2012-2017), mereka mencatat rata-rata 26,4 kemenangan tetapi tidak pernah lolos ke babak playoff. (tor)
Foto: sacobserver.com