Merpati Bali menjadi tim kedua yang berhasil lolos ke final Srikandi Cup 2017 Seri Satu di Makassar. Ini artinya, mereka akan menantang tim basket putri terkuat di Indonesia, Surabaya Fever. Merpati memastikan langkah ke final setelah menang 64-32 atas Merah Putih Samator Jakarta, Jumat (1/12/2017) malam di GOR Flying Wheel Makassar.

Kepala pelatih Merpati Bali, Bambang Asdianto Pribadi, di pertandingan ini ingin memaksimalkan akurasi pemainnya. Terbukti cukup sukses, sebab anak asuhnya bisa mencetak akurasi (FG) 48 persen. Lalu 38 poin kemenangan Merpati dihasilkan dari area lubang kunci. Tapi sayangnya, Merpati kurang tajam dalam hal tembakan jarak jauh. Mereka hanya mencetak empat tembakan tripoin dari 17 percobaan.

Merah Putih sama sekali tidak punya kesempatan untuk menyamakan kedudukan hingga akhir pertandingan. Terlebih di akhir kuarter keempat, Merpati bisa melaju 13-0. Inilah yang membuat jarak kedua tim melebar menjadi 36 poin (62-26) di kuarter keempat. Hingga akhirnya, laga berakhir untuk keunggulan Merpati, 64-32.

"Memang saya sudah perkirakan sebelumnya, kalau melawan Merpati, kami belum tentu bisa menang. Tapi saya sudah bilang ke pemain, setidaknya beri perlawanan. Ternyata yang ada, permainan anak-anak saya malah buruk sekali hari ini," ujar Nina Yunita, kepala pelatih Merah Putih.

Merah Putih kesulitan kesulitan menghadapi keperkasaan Merpati. Terutama setelah mereka harus kehilangan Isabelle Suryaman di kuarter ketiga. Isabelle mendapatkan perawatan setelah lututnya cedera karena posisi jatuh yang salah ketika bertabrakan dengan pemain Merpati. Sementara itu, kondisi yang sama sebenarnya dihadapi oleh Merpati. Lamia Rasidi dilarikan ke rumah sakit setelah pelipisnya robek. Lamia mendapatkan luka tersebut ketika berebut bola saat rebound.

Di laga tersebut, ada tiga pemain Merpati yang mencetak 12 poin. Antara lain, Dora Lovita, Helena Maria Elizabeth Tumbelaka, Yusranie Noori Assipalma. Sedangkan Kadek Pratitta Citta Dewi menyumbangkan 10 poin.

"Untuk pertandingan final besok memang cukup menarik. Kami kedatangan dua pemain yaitu Milania Angela dan Regita Pramesti yang sudah menyelesaikan ujiannya. Sedangkan di kubu Surabaya Fever ada Yuliana Anggita. Artinya mereka juga lebih kuat di big man. Di final nanti, kami akan coba untuk menghentikan keperkasaan Fever di bawah ring, sementara kami akan memaksimalkan penembak jitu," ungkap Coach Bing, sapaan akrab Bambang Asdianto Pribadi. (*)

Foto: Hari Purwanto

Populer

Tim Jerman Akui Tak Bisa Hentikan Luka Doncic Cetak Poin
Yunani Raih Tiket Semifinal FIBA EuroBasket 2025 Setelah Tundukkan Lithuania
Nuggets dan Serbia Sekarang Tahu Kelemahan Nikola Jokic
Setelah Menolak Knicks, Ben Simmons Kini Ditinggal Agen
Bulls dan Josh Giddey Akhirnya Sepakat Kontrak 4 tahun
Turki Masuk Semifinal FIBA EuroBasket Lagi Setelah 24 Tahun
Hawks Menunggu Waktu yang Tepat untuk Mengikat Trae Young
Sepatu Kobe Bryant Paling Banyak Dipakai Pemain NBA
Pelatih Turki Ergin Ataman Sebut Rangking FIBA Omong Kosong Belaka
Inovasi Victor Wembanyama, Spurs Membentuk Kelompok Ultras