Dwight Howard menunjukkan performa menarik di halaman baru kariernya, Sabtu (19/11). Memutuskan merapat ke Taoyuan Leopards di Liga Taiwan (T1), Dwight langsung memberikan kesan pertama yang apik.

Berhadapan dengan New Taipei CTBC DEA, Dwight memimpin timnya menang dramatis 120-115 lewat babak tambahan waktu (overtime). Lebih hebat lagi, Leopards sempat tertinggal 29 poin pada kuarter tiga. 

Selepas ketinggalan itu, Dwight seolah mengambil alih pertandingan. Meski tak cukup efisien, Dwight menunjukkan bahwa ia ingin membantu Leopards menang dengan berkontribusi di semua sisi permainan. 

Dwight pun menutup debutnya dengan catatan nyaris tripel-dobel 38 poin, 25 rebound, 9 asis, dan 5 blok. Dwight melepaskan 32 tembakan dan memasukkan 14 di antaranya. Ia juga total mencoba 10 kali tripoin dengan akurasi hanya 20 persen. 

"Ini adalah gim perdana saya dalam kurun waktu yang cukup lama di mana saya bisa melepaskan tembakan, membawa bola, mendapatkan sentuhan bola yang cukup banyak," buka Dwight dilansir kantor berita CNA usai gim. 

(Baca juga: Dwight Howard Main di Liga Taiwan)

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pelatih dan rekan satu tim saya yang sangat percaya kepada saya. Saya sedikit gugup untuk gim perdana ini, tapi saya berusaha untuk mencoba banyak tembakan dan agresif. Sekali lagi, teman-teman saya percaya pada saya dan saya juga percaya pada mereka," imbuhnya. 

Saat datang ke Taiwan pekan lalu, Dwight memang menekankan bahwa ia ingin membantu Leopards menang bahkan mendapatkan gelar juara. Ia pun tak sungkan untuk melakukan banyak tugas demi mewujudkan mimpi tersebut. 

"Dwight datang ke sini dengan sangat rendah hati," tutur Bobo Liu, Kepala Pelatih Leopards sehari sebelum gim. "Ia ingin bermain basket secara tim. Ia ingin memastikan seluruh rekannya terlibat dan ia ingin berbagi bola dengan mereka."

Selain performa di lapangan, magnet Dwight juga langsung mengundang para penonton. National Stadium Taiwan yang berkapasitas 15.000 penonton penuh di gim pembuka ini. Lebih hebatnya lagi, sampai empat gim kandang ke depan, tiket sudah terjual habis. Semuanya ingin menyaksikan salah satu senter terbaik dalam sejarah NBA ini. 

Pemain 37 tahun ini adalah pilihan pertama NBA Draft 2004. Dalam prosesnya, ia sudah dua kali ke final NBA, sekali bersama Orlando Magic dan sekali lainnya bersama Los Angeles Lakers. Bersama Lakers, di musim 2019—2020, ia berhasil membantu tim mendapatkan gelar juara. Dwight juga dikenal sebagai salah satu pemain bertahan terbaik yang pernah ada dengan total tiga kali gelar Defensive Player of the Year. (DRMK)

Foto: CNA

Populer

Giannis Antetokounmpo Coba Mendinginkan Suasana
Meditasi di Kuil Shaolin, Victor Wembanyama Tampil Seperti Biksu
Kandidat Pelatih yang Tersedia Menjelang Musim Baru NBA 2025-2026
FILA Rilis Ulang Sepatu Basket Bersejarah di Ulang Tahun ke-30
Don Nelson “Melawan” Mavericks Untuk Membela Luka Doncic
Shai Gilgeous-Alexander Melampaui Rekor Allen Iverson di Final NBA
DeMarcus Cousins Terlibat Keributan dengan Penonton di Poerto Rico
DLO1, Sepatu Khas Pertama D'Angelo Russell dari Way Of Wade
Penggemar NBA Kecewa Karena Logo Final Muncul Secara Virtual
Kekacauan di Final Liga Yunani Karena Evan Fournier dan Kendrick Nunn