Piala Dunia Bola Basket Wanita FIBA (FIBA Women's World Cup) diadakan sejak 1953 di Chile. Tepatnya setelah tiga tahun Piala Dunia FIBA untuk pria digelar. Tapi siklus empat tahunan baru berlaku pada 1967. Amerika Serikat (AS) menjadi juara 9 kali dari 17 edisi Piala Dunia Wanita FIBA. Edisi ke-18 akan berlangsung di Tenerife, Spanyol, pada 22-30 September 2018. Kali ini para kontestan punya kesempatan lagi untuk menggulingkan dominasi Amerika Serikat.

Amerika Serikat mendominasi Piala Dunia Wanita FIBA. Dari 17 edisi, Amerika Serikat menjadi juara 9 kali. Tetapi ada yang menarik dari siklus juara di delapan edisi terakhir. Sejak menjadi juara tahun 1986 dan 1990, Amerika Serikat selalu menunjukkan prestasi dengan siklus yang sama yaitu menang dua edisi beruntun, lalu kalah satu edisi. Begitu seterusnya hingga tiga kali. Untuk lebih jelasnya, berikut daftar juara Piala Dunia Wanita FIBA:

Beberapa negara percaya bahwa siklus ini akan kembali terjadi. Artinya, Amerika Serikat bisa dikalahkan. Prediksi menguat ketika banyak bintang-bintang basket wanita bermunculan dari dataran Eropa seperti Spanyol dan Perancis. Kemudian ada Australia dan Kanada, serta jangan lupa ada Cina dan Korea Selatan yang saat ini punya materi terbaik. 

Babak utama Piala Dunia Wanita FIBA diikuti oleh 16 tim. Penentuan kontestan tidak dilakukan lewat kualifikasi tersendiri, melainkan melalui kejuaraan di masing-masing zona. Tuan rumah dan juara Olimpiade punya tempat istimewa dan langsung lolos ke babak utama. Sedangkan 14 tiket lainnya dibagi ke masing-masing zona.

Setelah berjuang di masing-masing kejuaraan akhirnya terpilih 16 tim yang melaju ke babak utama, yaitu:
Hak Istimewa: Amerika Serikat sebagai juara Olimpiade, Spanyol sebagai tuan rumah.
Zona Afrika - FIBA Women's AfroBasket 2017 (18-27 Agustus 2017): Nigeria, Senegal.
Zona Amerika - FIBA Women's AmeriCup 2017 (6-13 Agustus 2017): Argentina, Kanada, Puerto Rico.
Zona Asia - FIBA Women's Asia Cup 2017 (23-29 Juli 2017): Australia, Cina, Jepang, Korea Selatan.
Zona Eropa - FIBA EuroBasket Women 2017 (16-25 Juni 2017): Belgia, Perancis, Yunani, Latvia, Turki.

Melihat persiangan serta materi pemain, Amerika Serikat masih menjadi favorit juara Piala Dunia Wanita FIBA 2018. Ini karena pemain senior seperti Diana Taurasi, Sue Bird, serta MVP WNBA Brenna Stewart masih ada dalam roster Amerika Serikat. Selain itu mereka punya bakat-bakat baru dari WNBA. Salah satu kendala di Amerika Serikat hanya pergantian nakhoda yaitu Kepala Pelatih Dawn Staley. Tapi sepertinya itu bukan kendala yang berarti bagi tim Amerika Serikat.

Amerika Serikat patut waspada karena ada tiga negara yang siap mengancam posisi mereka yaitu Spanyol, Perancis dan Kanada. Spanyol punya keunggulan sebagai tuan rumah. Salah satu andalan Spanyol di turnamen ini adalah Alba Torrens. Ketenangan MVP Women's Eurobasket itu di bawah ring, menjadi senjata mematikan tim Spanyol.

Perancis turun dengan tim terbaiknya. Pengatur serangan Olivia Epoupa akan memimpin Sandrine Gruda, Endy Miyem, Alexia Chartereau dan Helena Ciak yang menawan di area kunci. Selain itu, Perancis punya Marine Johannes dan Valeriane Ayayi yang punya akurasi tembakan bagus.

Kanada tetap menjadi ancaman besar bagi Amerika Serikat. Meskipun saat ini tim ini sedikit melemah karena cederanya Kayla Alexander. Tetapi Kepala Pelatih Thomaidis punya banyak pilihan pemain bagus di rosternya. Kanada adalah juara FIBA AmeriCup 2017 lalu. Setidaknya, Kanada bisa mencapai babak semifinal.

Berikut pembagian grup di babak penyisihan Piala Dunia Wanita FIBA 2018:

Fakta-fakta Menarik Seputar Piala Dunia Wanita FIBA 2018:

1. Empat Negara yang Pernah Juara

Meski sudah dimulai sejak 1953, faktanya hanya empat negara yang pernah menjadi juara. Amerika Serikat memimpin dengan sembilan kali, kemudian Uni Soviet menyusul dengan enam kali juara. Brazil dan Australia pernah mengangkat trofi juara Piala Dunia Wanita FIBA masing-masing satu kali. Lalu siapakah juara edisi ke-18 tahun ini? Menarik untuk diikuti.

2. Pertarungan Pemain Terbaik

Dalam empat edisi berturut-turut, pemain terbaik MVP untuk Piala Dunia Wanita FIBA adalah Maya Moore (Amerika Serikat), Hana Horakova (Republik Ceko), Penny Taylor (Australia) dan Lisa Leslie (Amerika Serikat). Beberapa nama tersebut masih bermain dan bersaing untuk memperebutkan gelar pemain terbaik di edisi ke-18 ini.

3. Pemain Tertua

Pemain senior mungkin sudah biasa ada di satu tim. Tapi bagaimana kalau ada pemain yang benar-benar menjadi legenda dan masih bermain. Di Piala Dunia Wanita FIBA 2018 ada dua pemain yang berusia 39 tahun. Mereka adalah Evina Maltsi dari Yunani dan Laia Palau dari Spanyol.

4. Bisa Mengalahkan Amerika Serikat

Beberapa negara unggulan sudah perang dingin sebelum kejuaraan dimulai. Perancis, Australia, Kanada dan Spanyol mengaku mereka bisa mengalahkan Amerika Serikat. Pemain Spanyol, Astou Ndourm mengatakan bahwa timnya kali ini bisa memenangkan Piala Dunia. Sedangkan tim Australia yakin bahwa Amerika Serikat tidak akan bisa menahan laju Liz Cambage. Liz menjadi senjata mematikan Australia di Piala Dunia Wanita FIBA 2018.

5. Pengalaman Pertama

Tiga negara ternyata baru pertama kali lolos ke babak utama Piala Dunia Wanita FIBA. Mereka adalah Belgia, Latvia dan Puerto Rico. Artinya banyak bintang-bintang baru yang bisa dilihat di edisi ke-18 kali ini.

6. Amerika Serikat bisa menembus 10.000 poin

Amerika Serikat mengumpulkan sembilan gelar juara Piala Dunia Wanita FIBA. Mereka mencetak 9.639 poin dalam 124 pertandingan. Jadi butuh 361 poin untuk bisa mencapai 10.000 poin. Amerika Serikat akan menjadi tim pertama dalam sejarah basket wanita yang bisa mencetak poin sebanyak itu.

Foto: fiba.com

Populer

Luka Doncic Merasa Tidak Enak dengan Kyrie Irving
Nuggets Singkirkan Lakers
Timberwolves vs Suns 4-0, KD dan Ant-Man Saling Lempar Pujian
Frank Vogel Berlindung Di Balik Nama Mat Ishbia
Kevin Durant Tidak Senang dengan Sistem Frank Vogel
Thunder Istimewa! Sapu Pelicans 4-0 di Playoff Putaran Pertama
LeBron James Tidak Ingin Menyerah Begitu Saja dari Nuggets
Pelajaran yang Dipetik Nikola Jokic dari Pacuan Kuda
Celtics Unggul 3-1, Tapi Kristaps Porzingis Cedera
Pertama Dalam 2 Dekade, Tidak Ada LeBron, KD, atau Curry di Ronde Kedua Playoff