Membangun Basket Indonesia Melalui Kejurnas

| Penulis : 

Beberapa minggu lagi, kita akan bersama-sama menikmati Kejuaraan Bola Basket Antarklub Nasional 2025. Populer dengan singkatan Kejurnas. Ada dua kategori kelompok usia yang akan ditandingkan, U18 dan U16. Keduanya melibatkan tim putra dan putri.

Kejurnas Antarklub 2025 ini akan berlangsung di GOR Pancasila dan GOR Unesa Surabaya. Kategori U16 Putra dan Putri akan berlangsung dari tanggal 17 hingga 25 Juli. Sementara kategori U18 Putra dan Putri akan berlangsung dari tanggal 26 Juli hingga 3 Agustus.

Berdasarkan laporan yang kami dapatkan dari kepanitiaan Perbasi, jumlah total peserta yang akan mengikuti Kejurnas Antarklub 2025 sebanyak 75 klub. Mereka tersebar dan berasal mulai dari Papua hingga Sumatera.

Inilah salah satu ajang penting untuk menemukan talenta-talenta basket terbaik dari seluruh Nusantara.

Kejurnas adalah tradisi. Tradisi tahunan basket Indonesia yang diselenggarakan oleh Dewan Pengurus Pusat (DPP) Perbasi. Mulai tahun ini, Perbasi sempat menjelaskan setidaknya dua rencana atau hal penting terkait penyelenggaraan Kejurnas. Dua hal yang menurut kami akan menjadi fondasi penting pengembangan kualitas bola basket Indonesia ke depannya.

Fondasi pertama, mulai tahun ini Perbasi bertekad bahwa penyelenggaraan Kejurnas akan konsisten di sekitar bulan Juli dan atau Agustus setiap tahunnya. Konsistensi kepastian waktu penyelenggaraan ini amat penting. Ia akan menjadi tolok ukur waktu bagi setiap calon klub peserta dalam membangun persiapan diri.

Fondasi penting kedua, masih terkait dengan yang pertama. Oleh karena waktu penyelenggaraan Kejurnas yang sudah jelas, maka kejuaraan-kejuaraan antarklub di level daerah atau provinsi bisa diselenggarakan sebelum Kejurnas.

Mulai tahun depan, DPP Perbasi berencana mulai akan menegaskan bahwa para peserta Kejurnas adalah klub-klub juara dari level-level kejuaraan di bawahnya (Kejurda atau Kejurprov). Tahun ini, belum semua peserta merupakan juara dari kompetisi di daerah atau provinsinya. Beberapa klub yang hadir di Kejurnas Antarklub 2025 masih merupakan rekomendasi dari Dewan Pengurus Daerah-nya masing-masing.

Dalam jangka panjang, konsistensi waktu penyelenggaraan Kejurnas bisa berimbas positif ke banyak aspek. Salah satunya adalah pembentukan program latihan. Setelah mengetahui kapan Kejurnas akan digelar, setiap daerah atau provinsi akan punya patokan waktu kapan Kejurprov atau Kejurda akan digelar. Kepastian yang akan memberikan garis waktu yang jelas kapan para pemain atau sebuah klub mulai aktif mempersiapkan diri dan berlatih intensif sesuai harapan puncak performa. 

Dalam jangka yang lebih panjang lagi, ketika pembagian waktu berlatih dan kompetisi ini semakin jelas dan konsisten, maka kita akan memasuki tahap berikutnya. Membangun kualitas. Mulai dari kualitas penyelenggaraan. Kualitas kompetisi, yang berpangkal pada kualitas (materi) latihan. Latihan dengan baik, benar, dan tepat. Sesuatu yang bisa diinisiasi oleh klub masing-masing, atau bahkan bagian dari program nasional. Semacam kurikulum bola basket nasional.

Itu rencana jauhnya. Mungkin terlalu jauh untuk dibayangkan. Namun setidaknya sudah mulai bisa dibayangkan.

Bagaimanapun impian panjang akan butuh satu langkah pertama. Langkah pertama tersebut bernama Kejurnas Antarklub 2025 di Surabaya.(*)

 

Selanjutnya: Apa Saja yang Bisa Kita Harapkan dari Kejurnas Antarklub 2025?

Populer

No. 1 NBA Draft 2025 Cooper Flagg Mendarat di Dallas Mavericks
Yang Hansen, Sang "Chinese Jokic" yang Mengejutkan Dunia
Hawks Akuisisi Kristaps Porzingis Dalam Skenario Perdagangan Tiga Tim
Jrue Holiday Tidak Suka Ditukar ke Portland
Lulusan NBA Academy Africa, Khaman Maluach Membuat Sejarah
Egor Demin Jadi Pemain Rusia di NBA Setelah 12 Tahun
Era Kompetitif NBA dengan Tujuh Juara Berbeda
Converse Ikut Rayakan Gelar Juara NBA 2025
Kyrie Irving Bertahan di Dallas Dengan Kontrak Baru
Ayah SGA Beri Pesan Berkelas dan Rendah Hati Tentang Putranya