Meneropong Persaingan MVP IBL 2025

| Penulis : 

Musim reguler IBL 2025 menyisakan tiga laga. Ketiga laga tersebut melibatkan Pelita Jaya Jakarta. Dimulai hari ini, 18 Juni, mereka akan menjamu Prawira Bandung. Besok, 19 Juni, giliran Satria Muda Pertamina Jakarta datang berkunjung. Sabtu, 21 Juni, berganti Pelita Jaya yang akan menjadi tamu kala menghadapi Dewa United untuk menutup musim reguler. 

Menjelang berakhirnya musim reguler, perbincangan mengenai catatan-catatan individu pemain seperti biasa akan mencuat. Utamanya, kepada siapa gelar pemain terbaik atau Most Valuable Player (MVP) diberikan. Dari sisi asing, sudah dipastikan gelar MVP akan jatuh ke tangan yang baru karena Kentrell Barkley yang musim lalu mendapatkannya tidak lagi bermain di IBL musim ini. 

Persaingan seru akan tersaji di barisan lokal. Kami di Mainbasket meyakini daftar nominasi akan melibatkan tiga nama saja (meski IBL biasanya akan merilis lima nama nominasi), Agassi Goantara, Abraham Grahita, dan Yudha Saputera. 

Dua nama yang disebut terakhir juga masuk perbincangan MVP musim lalu. Yudha bahkan sudah dua musim terakhir selalu masuk nominasi meski belum sekalipun menang. Pada musim 2023, Yudha kalah dari Kaleb Ramot Gemilang. Musim lalu, Yudha kembali tidak keluar sebagai pemenang setelah suara pemilih Abraham lebih banyak. 

Ya, musim lalu Abraham memang tampil cukup superior. Setelah semusim bermain di Jepang, Abraham menunjukkan bahwa ia punya bekal lebih banyak untuk menjadi pemain nomor satu di Indonesia. Gelar MVP musim lalu jadi gelar MVP ketiga untuk Abraham setelah 2020 dan 2022. 

Musim ini, situasi sedikit berbeda. Abraham bukannya tidak superior. Namun, untuk standar yang ia tunjukkan dalam lima tahun terakhir, performanya musim ini bisa dibilang standar. Ya, tiga gelar MVP dalam lima tahun (4 musim bermain) membuat kita tak bisa menaruh ekspektasi normal kepada pemain yang akrab disapa Bram ini. 

Bermain 23 gim, Bram membukukan rataan 12,52 poin, 3,0 rebound, 2,1 asis, dan 1,4 steal per gim. Pemain yang akan berusia 30 tahun Oktober nanti ini menembak 38,3 persen dari tripoin dan 55,4 persen secata keseluruhan (eFG%). Angka ini sejatinya masih cukup baik untuk liga yang memiliki rata-rata akurasi tripoin dan eFG% di angka 28,8 persen dan 47,0 persen. Namun, sekali lagi, untuk standar Bram, ini terlalu standar. 

Bram total mencetak poin dua digit di 14 dari 23 laga. Naik-turun performa pemain asal Bangka Belitung ini juga terlihat jelas di musim ini. Ambil contoh, dua hari setelah mencetak catatan poin tertingginya musim ini, 26 poin melawan Pacific Caesar Surabaya, ia hanya mencetak 4 poin saat mengunjungi Bali United. 

Secara garis besar, performa Bram tetap bagus untuk level IBL, tapi tidak untuk standar dirinya. Ia tetap efisien secara keseluruhan, tetapi cukup menantang dalam menjaga performanya seperti musim-musim MVP sebelumnya. 

Yudha memiliki situasi yang berbeda. Sejauh ini, Yudha adalah pemain dengan total dan rataan poin tertinggi untuk barisan lokal. Ia juga membukukan 18 kali poin dua digit dari 22 laga Yudha memimpin liga dengan 14,2 poin per gim. Ia satu-satunya pemain lokal yang mencetak 300+ poin musim ini. Yudha juga memimpin liga untuk asis dengan 4,8 asis per gim. 

Yudha tidak pernah menjadi pemain yang sangat efisien di empat musim karier profesionalnya. Pun begitu, catatan Yudha masih di atas rata-rata liga. Pemain asal Cirebon ini menembak 30,1 persen dari tripoin dan 49,8 persen secara keseluruhan (eFG%). 

Yang menarik dari Yudha adalah peningkatan signifikan di area dua poin. Yudha memasukkan 61/107 tembakan di dalam garis busur. Hanya ada empat pemain lokal yang memasukkan 60+ tembakan dua poin di musim ini. Yudha satu-satunya yang memiliki akurasi di atas 50 persen. Oh iya, semua pemain yang memasukkan 60+ tembakan dua poin ini adalah pemain kecil, Abraham Wenas, Fisyaiful Amir, dan Avin Kurniawan. 

Yudha adalah pemain paling berharga untuk Prawira. Selain angka-angka di atas, catatan 32,4 menit per gim untuk Yudha juga menunjukkan betapa tergantungnya Prawira atas dirinya. Terlepas dari Prawira yang tidak akan masuk empat besar klasemen akhir, apa yang ditunjukkan Yudha sepanjang musim bisa membawanya kepada gelar MVP pertama di dalam kariernya. 

Saya paham, ada nama Agassi di daftar yang kami yakini. Namun, seperti ulasan Agassi sebelumnya, Agassi tidak punya cukup data untuk bersaing dengan Bram dan Yudha. Bisa dibilang, Agassi tertinggal start terlalu jauh. Performanya di akhir balapan gelar MVP ini memang luar biasa, tapi kita menilai performa secara keseluruhan, sejak liga dimulai Januari lalu. 

Agassi total mencetak angka dua digit di 13 laga yang berbeda. Akan tetapi, 11 di antaranya, terjadi di 12 laga terakhir. Padahal, Agassi selalu bermain di semua 23 laga Pelita Jaya musim ini. Bersama K.J. McDaniels, Agassi adalah dua pemain Pelita Jaya yang bermain di seluruh laga IBL yang tersedia. 

Dari 23 laga tersebut, Agassi total membukukan 239 poin. Sebanyak 184 di antaranya, tercipta di 12 laga terakhir. Jumlah tersebut setara dengan 77 persen dari poin Agaasi. Dalam kurun 12 laga itu, Agassi membukukan rataan 15,3 poin per gim. Jika ditarik ke 23 laga, maka rataan pemain 26 tahun ini ada di angka 10,4 poin per gim. 

Kami tak akan mengesampingkan begitu saja performa luar biasa Agassi. Apalagi, musim ini ia jadi penembak tripoin terbaik lokal dengan akurasi 39,8 persen (minimal 100 percobaan tripoin). Agassi pun mencatatkan eFG% tertinggi untuk lokal dengan 59,8 persen (minimal 180 tembakan). Yang paling menakjubkan dari Agassi adalah ia hanya menghasilkan 14 poin dari tembakan gratis. Total percobaannya pun hanya 19 kali. Jumlah percobaan ini tiga kali lipat lebih rendah dari Abraham Grahita (58). 

Mungkin Agassi akan mendapatkan gelar Most Improved Player untuk musim ini. Namun, kami berharap, Agassi bisa mendapatkan kesempatan yang ia dapatkan di 12 laga terakhir sejak awal musim 2026 nanti. Kami juga berharap Agassi bisa kembali menunjukkan performa yang sama supaya memanaskan persaingan untuk menjadi MVP musim depan! 

Foto: IBL

Populer

LeBron James Ucapkan Selamat Tinggal Kepada Timnas AS
Lima Pemain yang Masuk Incaran Lakers untuk Mengisi Posisi Center
Ja Morant Membela Memphis dari Tuduhan Stephen A. Smith
Meneropong Persaingan MVP IBL 2025
Kyrie dan KD Mengombinasikan 67 Poin, Nets Hajar Suns
Kesedihan Tyrese Haliburton yang Tidak Bisa Bermain Maksimal
LeBron James Rajin Kumpulkan Rekor di Akhir Kariernya
James Jones Jaga Kestabilan Phoenix Suns dan Mercury
Pembantaian 40+ Poin! Pelita Jaya Buat Akhir Musim Prawira Merana
Mengintip Tantangan Tim saat Memilih Pemain Asing di Draft IBL 2018-2019